Agama Samawi ada 3, yaitu Yahudi,
Kristen, dan Islam. Saya akan coba membandingkan ketiga agama ini dengan
memakai referensi dari Al Qur’an, Alkitab, dan juga beberapa
ensiklopedi yang ada.
Ketiga agama ini mempunyai beberapa
kesamaan seperti percaya Adam adalah manusia pertama dan nenek moyang
seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan kitab suci Taurat
sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang beberapa di
antaranya sangat mendasar.
Yahudi adalah
agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama
ini tidak bisa disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu
jumlahnya tidak berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh
dunia. Sementara agama Kristen dan Islam karena disebarkan ke seluruh
manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.
Ketuhanan
Yahudi dan Islam menganggap Tuhan itu
Satu. Tuhan Yahudi disebut Yahweh yang merupakan bentuk ketiga tunggal
”Dia adalah” (He who is). Ada pun Tuhan dalam Islam disebut Allah yang
merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah (Sembahan/Tuhan). Dalam
Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]
Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa
engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada
padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]
Tapi meski dalam Yahudi dan juga Islam
Tuhan itu adalah Satu termasuk zatNya, namun dalam agama Kristen ada
doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum
(person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus yang diformulasikan pada abad
ke 4 M oleh Saint Augustine. Dalam konsep Trinitas disebut Satu itu Tiga
dan Tiga itu Satu. Trinitas/Triniti/Tritunggal terdiri dari 2 kata: Tri
artinya Tiga dan Unity artinya Satu.
Berbeda dengan Al Qur’an surat Al Ikhlas yang menyatakan Tuhan tidak beranak atau diperanakkan (berbapak) di Alkitab disebut:
Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan
kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak
berdusta” [2 Corinthian 11:31]
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala
penghiburan [2 Corinthian 1:3]
Di ayat di atas jelas disebut Allah
adalah Bapa dari Tuhan Yesus. Sebaliknya dalam Islam diajarkan
Monoteisme yang mutlak/Tauhid bahwa Allah itu satu dan tidak punya anak
atau pun sekutu:
“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah
Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya
dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia
dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al Israa:111]
Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak,
dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada
tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang
diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan
sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,”
[Al Mu’minuun]
Masalah Isa/Yesus
Kaum Yahudi tidak mengakui Yesus baik
sebagai Tuhan atau pun sebagai Rasul. Bahkan mereka berusaha membunuh
Yesus karena dianggap menyesatkan banyak orang.
Sebaliknya kaum Kristen menganggap Yesus adalah Tuhan:
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian [2 Corinthian 13:14]
Islam menganggap Yesus bukan Tuhan, tapi hanya manusia biasa yang diangkat menjadi Nabi:
”Dan ketika Allah berfirman: “Hai Isa
putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku
dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?.” Isa menjawab: “Maha Suci
Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku
pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada
diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” [Al
Maa’idah:116]
Menurut Islam Isa adalah Nabi yang menyeru manusia kepada Tauhid, yaitu menyembah hanya Satu Tuhan:
”Aku (Isa) tidak pernah mengatakan
kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu:
“Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi
terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau
wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha
Menyaksikan atas segala sesuatu.” [Al Maa’idah:117]
Masalah Orang Tua Isa/Yesus
Sebagaimana ayat-ayat Alkitab di atas, agama Kristen menganggap bahwa Yesus adalah anak Tuhan / Anak Allah.
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.[Markus 1:1]
Ia akan menjadi besar dan akan disebut
Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya [Lukas 1:32]
Meski demikian, pada Injil Matius
1:16-18 disebut bahwa Bapak Yesus adalah Yusuf meski Yesus lahir dari
Perawan Maria sebelum menikah dengan Yusuf:
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas
keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud
sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke
Babel sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti
berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata
ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
[Matius 1:16-18]
Silsilah Yesus akhirnya mengikuti silsilah Yusuf. Bukan Maria.
Di ayat lain dijelaskan Yesus anak Daud, anak Abraham:
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. [Matius 1:1]
Yesus Anak Manusia:
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” [Matius 12:8]
Menurut Islam, Yesus adalah anak Maria / Maryam. Bukan anak Tuhan atau Yusuf:
“Al Masih putera Maryam itu hanyalah
seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul,
dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan
makanan seperti manusia lainnya. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan
kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami, kemudian perhatikanlah
bagaimana mereka berpaling. [Al Maa’idah:75]
Kekuasaan Allah
Di Alkitab, Genesis 32:25-28 disebutkan
Yakub berkelahi melawan Allah sejak malam hingga fajar menyingsing.
Karena Allah tak dapat mengalahkan Yakub, maka Allah memukul sendi
pangkal paha Yakub dan berkata bahwa Yakub telah melawan Allah dan
Manusia dan Yakub menang. Adakah ini artinya Allah kalah melawan Yakub?:
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak
dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga
sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
Lalu kata orang itu: “Biarkanlah aku
pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub: “Aku tidak akan
membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”
Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.”
Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan
disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul
melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” [Genesis 32:24-28]
Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Tuhan Yesus ditangkap, diludahi, dan dipukul oleh manusia:
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali
negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh
pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri
dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di
tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan
mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!”
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka
menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya
kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.[Matius
27:27-31]
Dalam Islam disebut bahwa jangankan seorang Yakub. Seluruh manusia pun Allah yang Maha Kuasa dapat memusnahkan dengan mudah!
“Jika Dia menghendaki, niscaya Dia
memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan
kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.”
[Faathir:16-17]
“Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai
rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan
menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah),
sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. “
[Al An’aam:133]
Kemandirian Tuhan
Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana
Yesus mengeluh dengan suara nyaring: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?:
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus
dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? [Matius 27:46]
Dalam Al Qur’an dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina yang perlu penolong:
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah
Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya
dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia
dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. “ [Al Israa’:111]
Sifat Maha Tahu Tuhan
Dalam Alkitab, Injil Markus 11:12-13
diceritakan Tuhan Yesus yang merasa lapar ternyata tidak tahu kalau
pohon Ara tidak berbuah karena memang bukan musimnya:
11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan
kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. 13 Dan
dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk
melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia
tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab
memang bukan musim buah ara. [Markus 11:12-13]
Dalam Islam, disebut bahwa Allah itu Maha Tahu. Bahkan tak ada sehelai daun pun yang jatuh ke bumi tanpa diketahuiNya:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci semua
yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun
yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir
biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang
kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al
An’aam:59]
Tidurkah Tuhan?
Dalam Injil Matius 8:24 diceritakan Yesus tidur:
Sekonyong-konyong mengamuklah angin
ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus
tidur. [Matius 8:24]
Menurut Islam, Tuhan Maha Kuasa. Tidak pernah mengantuk dan juga tidak pernah tidur:
“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia Yang
Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang
dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui
apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [Al
Baqarah:255]
Larangan Membuat Patung
Dalam 10 Perintah Tuhan di Exodus 20:4-5 Allah melarang manusia membuat patung apa pun:
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di
bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud
menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu,
adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada
anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang
yang membenci Aku [Exodus 20:4-5]
Namun saat ini ummat Kristen membuat banyak patung Yesus dan Bunda Maria yang ditaruh di berbagai tempat terutama di Gereja.
Dalam Islam dilarang membuat patung apalagi menaruhnya di tempat ibadah.
Aisyah r.a. berkata, “Ketika Nabi sakit,
ada sebagian di antara istri beliau menyebut-nyebut perihal gereja yang
pernah mereka lihat di negeri Habasyah yang diberi nama gereja Mariyah.
Ummu Salamah dan Ummu Habibah pernah datang ke negeri Habasyah.
Kemudian mereka menceritakan keindahannya dan beberapa patung yang ada
di gereja itu. Setelah mendengar uraian itu, beliau mengangkat
kepalanya, lalu bersabda, “Sesungguhnya mereka itu, jika ada orang yang
saleh di antara mereka meninggal dunia, mereka mendirikan tempat ibadah
di atas kuburnya. Lalu, mereka membuat berbagai patung di dalam tempat
ibadah itu. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari
kiamat.” [HR Bukhari]
Kitab Suci
Kitab Suci Yahudi meski juga dikutip
sebagai Perjanjian Lama oleh kaum Kristen tetap ada beberapa perbedaan
mendasar. Selain itu bahasa Kitab Suci Yahudi sebagian besar bahasa
Ibrani dengan sedikit Aramaic. Sementara Perjanjian Lama Kristen dalam
bahasa Yunani kuno. Ada tambahan 7 buku yang aslinya dalam bahasa Yunani
di Perjanjian Lama Kristen.
Ada pun Injil yang resmi ada 4 versi
yang berbeda. Masing-masing ditulis oleh Markus, Mathius, Lukas, dan
Yohanes. Penulisan dilakukan sekitar tahun 70 hingga 100 Masehi sekitar
40 tahun setelah Yesus wafat (diperkirakan tahun 29 M).
Sebagai contoh Lukas menulis Injil yang ditujukan kepada seseorang yang disebut Teofilus:
1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang
telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang
telah terjadi di antara kita, 2 seperti yang disampaikan kepada kita
oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. 3
Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama
dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan
teratur bagimu, 4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu
yang diajarkan kepadamu sungguh benar. [Lukas 1:1-4]
Lukas kadang hanya mengira-ngira seperti
Yesus umurnya kira-kira 30 tahun ketika memulai pekerjaanNya serta
memakai kata “Anggapan Orang”:
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia
berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah
anak Yusuf, anak Eli, [Lukas 3:23]
Jika bahasa Yesus adalah bahasa Aramaic, bahasa Perjanjian Baru aslinya adalah bahasa Yunani.
Sebaliknya Al Qur’an hanya ada satu
versi yang dihafal oleh banyak orang dan masih murni dalam bahasa Arab
sesuai bahasa Nabi Muhammad. Kalau bukan dalam bahasa Arab itu tak lebih
dari terjemahan saja. Bukan Al Qur’an:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al Quran pada malam kemuliaan” [Al Qadr:1]
“Kitab[ Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Al Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad. Oleh Nabi Muhammad disampaikan ke pengikutnya. Para
pengikutnya ada yang menghafal, ada pula yang menulis di berbagai media
(daun, tulang, kulit kambing/onta, dsb). Oleh pengikutnya Abu Bakar
kemudian Al Qur’an dijadikan satu. Kemudian oleh sahabat Nabi Usman
dijadikan satu buku berikut diberi tanda tulisan (panjang pendek, dsb)
sehingga pengucapannya sesuai dengan aturan Bahasa Arab yang standar.
Kewajiban Sunat Bagi Pria
Dalam ajaran Yahudi dan Islam, sunat bagi pria diwajibkan. Ini sejalan dengan Alkitab:
GEN 17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang
harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu,
yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah dikerat
kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan
kamu. 12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap
laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu,
maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak
termasuk keturunanmu.13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang
engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah
perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
14 Dan orang yang tidak disunat, yakni
laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus
dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari
perjanjian-Ku.” [Genesis 17:10-14]
Orang yang tidak bersunat sama dengan najis (Isaiah) karena air kencingnya tetap tersimpan di sela-sela kulit kemaluan:
IS 52:1 Terjagalah, terjagalah!
Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian
kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak seorangpun
yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu.
Namun orang-orang Kristen tidak
melakukan itu karena menurut Paulus dalam Perjanjian Baru hukum itu
dihapuskan (Meski di Genesis 17:10 dinyatakan itu perjanjian yang
kekal):
ROM 2:25 Sunat memang ada gunanya, jika
engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat,
maka sunatmu tidak ada lagi gunanya. 26 Jadi jika orang yang tak
bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia
dianggap sama dengan orang yang telah disunat?
27 Jika demikian, maka orang yang tak
bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang
mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat.
28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan
yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia
yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati,
secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan
dari manusia, melainkan dari Allah.
3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? [Roman 2:25-29 – 3:1]
Larangan Memakan Daging Babi
Dalam ajaran Yahudi dan Islam diharamkan memakan daging babi. Ini sesuai dengan Alkitab Levi dan Deuteronomy 14:8:
LEV 11:7 Demikian juga babi hutan,
karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak
memamah biak; haram itu bagimu. 8 Daging binatang-binatang itu
janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram
semuanya itu bagimu. [Levi 11:7-8]
Dalam Al Qur’an juga dilarang:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan
bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih
disebut nama selain Allah” [Al Baqarah:173]
Tapi saat ini babi adalah makanan yang umum di kalangan Kristen.
Dosa Asal / Warisan
Dalam Kristen dikenal doktrin Dosa Asal /
Dosa Warisan (Original Sin). Karena Adam telah berdosa memakan buah
terlarang, maka semua manusia keturunannya turut berdosa. Untuk itulah
Yesus turun guna menebus dosa manusia.
Dalam Exodus 20:5 dijelaskan Allah membalas kesalahan Bapa hingga kepada keturunannya:
“Jangan sujud menyembah kepadanya atau
beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang
cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada
keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku”
[Exodus 20:5]
Dalam Islam, setiap orang hanya memikul dosa masing-masing:
“Dan tidaklah seorang membuat dosa
melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang
yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain…” [Al An’aam:164]
Fitnah atas Nabi Luth (Lot)
Dalam Alkitab, Genesis 19:30-38
diceritakan bahwa Nabi Luth (Lot) berzinah dengan kedua anak kandungnya
(Incest) sehingga punya anak dari mereka:
GEN 19:30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia
menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab
ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua
beserta kedua anaknya.
31 Kata kakaknya kepada adiknya: “Ayah
kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat
menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.32 Marilah kita beri
ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita
menyambung keturunan dari ayah kita.”
33 Pada malam itu mereka memberi ayah
mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan
ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan
ketika ia bangun.
34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya
kepada adiknya: “Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam
ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan
dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”
35 Demikianlah juga pada malam itu
mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda
untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika
anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu
dari ayah mereka. 37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki,
dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. 38 Yang lebih
mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami;
dialah bapa bani Amon yang sekarang.” [Genesis 19:30-38]
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Luth
adalah benar-benar seorang Rasul yang bersih dari perbuatan dosa seperti
meminum anggur atau pun berzinah dengan putrinya sendiri:
Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul.” [Ash Shaaffaat:133]
Di Al Qur’an dijelaskan Allah melebihkan
derajad Nabi Luth di atas ummat manusia. Jadi kalau manusia biasa
mayoritas tidak berzinah dengan anak kandungnya, apalagi seorang Nabi
seperti Nabi Luth:
“dan Ismail, Alyasa’, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)” [Al An’aam:86]
Fitnah atas Daud
Dalam Alkitab 2 Samuel 11:2-17
diceritakan bahwa Daud (yang di Matius 1:1 disebut Bapak Moyang Yesus)
berzinah dengan istri Uria, Batsyeba. Setelah itu Daud memerintahkan
Yoab agar menempatkan Uria di baris depan pertempuran kemudian mundur
meninggalkan Uria agar terbunuh oleh musuh:
2SAM 11:2 Sekali peristiwa pada waktu
petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu
berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh
itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya
tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti
Eliam, isteri Uria orang Het itu.”
4 Sesudah itu Daud menyuruh orang
mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan
dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya.
Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.” [2 Samuel 11:2-4]
Di Alkitab 2 Samuel 13:11-14 juga diceritakan bahwa anak Daud, Amnon memperkosa adik kandungnya sendiri Tamar:
2SAM 13:11 Ketika gadis itu
menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan
berkata kepadanya: “Marilah tidur dengan aku, adikku.”
12 Tetapi gadis itu berkata kepadanya:
“Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti
itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.
13 Dan aku, ke manakah kubawa
kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang
bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia
tidak akan menolak memberikan aku kepadamu.”
14 Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan
perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia,
lalu tidur dengan dia.” [2 Samuel 13:11-14]
Dalam Al Qur’an fitnah atas Nabi Daud itu dibantah:
“Telah dila’nati orang-orang kafir dari
Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu,
disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” [Al Maa’idah:78]
Pelarangan Zina
Dalam menceritakan kisah perzinahan atau pelarangan zina, Alkitab menjelaskannya secara rinci:
EZEK 23:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3 Mereka bersundal di Mesir, mereka
bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada
keperawanannya dipegang-pegang.
4 Nama yang tertua ialah Ohola dan nama
adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka melahirkan anak-anak
lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan
Oholiba ialah Yerusalem.
5 Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku
punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur,
pahlawan-pahlawan perang, 6 berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan
penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7 Ia melakukan persundalannya dengan
mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua
orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
8 Ia tidak meninggalkan persundalannya
yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah
menidurinya, dan mereka memegang-megang dada keperawanannya dan
mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9 Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10 Mereka menyingkapkan auratnya,
anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh
dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum
perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11 Walaupun hal itu dilihat oleh
adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi
dari kakaknya. 12 Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan
penguasa-penguasan kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya
sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13 Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14 Bahkan, ia menambah persundalannya
lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang
Kasdim, diukir dalam warna linggam, 15 pinggangnya diikat dengan ikat
pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan
seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah
kelahiran mereka.
16 Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17 Maka orang Babel datang kepadanya
menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan
mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
18 Oleh karena ia melakukan
persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri
auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti
Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19 Ia melakukan lebih banyak lagi
persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal
di tanah Mesir. 20 Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang
auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21 Engkau menginginkan kemesuman masa
mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu
kegadisanmu. [Ezekiel 23:1-21]
Dalam Kidung Agung (Song) gairah seks digambarkan sebagai berikut:
SONG 7:2 Pusarmu seperti cawan yang
bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum,
berpagar bunga-bunga bakung.
3 Seperti dua anak rusa buah dadamu,
seperti anak kembar kijang. 4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu
bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu
seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut
kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. 6
Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang
disenangi.
7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan
buah dadamu gugusannya. 8 Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu
dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan
anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.” [Kidung Agung 7:2-8]
Dalam Islam larangan zina dinyatakan
secara singkat dengan tidak menimbulkan birahi bagi pembacanya sehingga
mereka tidak berkeinginan untuk bersetubuh dengan istrinya, berzina
dengan pacarnya, atau melakukan onani:
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan
yang buruk.” [Al Israa’:32]
Bahkan izin bersetubuh di malam bulan puasa pun disampaikan dengan cara yang tidak vulgar:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari
bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian
bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” [Al Baqarah:187]
Hukum Qishash
Dalam Perjanjian Lama, Exodus
21:11-22:19 dijelaskan tentang Hukum Qishash yaitu hukuman mati untuk
pembunuh, mata ganti mata, gigi ganti gigi:
“Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.” [Exodus 21:12]
EX 21:24 mata ganti mata, gigi ganti
gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, 25 lecur ganti lecur, luka
ganti luka, bengkak ganti bengkak.” [Exodus 21:24-25]
Namun pada Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan dan orang Kristen tidak mengikuti aturan itu lagi.
Dalam Al Qur’an hukum Qishash kembali ditegakkan:
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh;
orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita
dengan wanita…” [Al Baqarah:178]
Hukum Qishash diberlakukan agar orang
berpikir panjang sebelum membunuh orang lain. Seandainya dia membunuh
orang, maka dia dihukum mati sehingga tidak bisa membunuh lagi. Dengan
cara itu dunia jadi lebih aman bagi orang-orang yang tidak berdosa
(bukan pembunuh):
“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan
kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu
bertakwa.” [Al Baqarah:179]
Ular atau Iblis yang Menipu Adam dan Hawa?
Dalam Alkitab Genesis 3:1-19 diceritakan
bahwa Ular adalah binatang paling cerdik yang bisa bicara sehingga bisa
menipu manusia: Adam dan Hawa:
GEN 3:1 Adapun ular ialah yang paling
cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah.
Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua
pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular
itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3 tetapi
tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
4 Tetapi ular itu berkata kepada
perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5 tetapi Allah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan
kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah
pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu
menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya
dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama
dengan dia, dan suaminyapun memakannya.” [Genesis 3:1-6]
GEN 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN
Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab
perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada
ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara
segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah
engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.”
[Genesis 3:13-14]
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa yang menggoda Adam dan Hawa adalah Setan/Iblis:
Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan
dari surga itu] dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman:
“Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi
kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang
ditentukan.”[Al Baqarah:36]
Jika dalam ajaran Kristen Adam dan Hawa
tetap berdosa dan dosanya diturunkan kepada manusia sebagai Dosa Asal /
Dosa Warisan (Original Sin), dalam Islam disebut setelah Adam dan Hawa
minta ampun dan bertobat, Allah segera mengampuni mereka dan tidak ada
dosa warisan yang diturunkan kepada anak cucu mereka:
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat
dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Baqarah:37]
Ummat Yahudi menganggap mereka adalah
bangsa pilihan. Ummat Kristen beranggapan tidak ada keselamatan bagi
orang yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan sehingga mereka
mengirimkan banyak misionaris/penginjil untuk “menggarami” /
mengkristenkan penduduk dunia. Islam sendiri menyatakan hanya Islam
agama yang diridhai Allah:
“Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam.” [Ali ‘Imran:19]
“Barangsiapa mencari agama selain Islam,
maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran:85]
Itulah beberapa perbedaan antara agama
Yahudi, Kristen, dan Islam. Meski masih banyak lagi perbedaannya, namun
ummat Islam dianjurkan untuk berhubungan sosial dengan baik selama
mereka tidak menyerang/memusuhi ummat Islam. Meski dalam agama tak ada
paksaan dalam beragama, namun ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan
masalah aqidah/agama. Untukmu agamamu dan untukku agamaku. Demikian
ajaran agama kita.
0 komentar:
Posting Komentar