Pages

Subscribe:

Labels

Minggu, 04 September 2016

Berorientasi Kehidupan Hanya Kepada Allah



Berorientasi Kehidupan Hanya Kepada Allah

Bagi seorang muslim, kehidupan dunia yang fana ini menjadi bermakna ketika kita melakukan segala sesuatunya karena dan hanya untuk Allah semata. Ketika Allah memerintahkan kita untuk menjadi wakilnya di muka bumi,menjadi khalifahnya dengan mandat untuk memakmurkan bumi ini, sesungguhnya bukan bumilah yang menjadi tujuan kita.

Kita meyakini bahwa suatu hari nanti kita akan kembali ke kampung yang abadi, kita akan menjalani proses pertanggungjawaban atas semua yang sudah kita kerjakan, dan kita akan mendapatkan kenikmatan di atas kenikmatan seandainya kita bisa lolos dari proses pengadilan yang maha adil.
Keyakinan ini membawa kita pada upaya yang sungguh-sungguh, berkerja keras dengan ikhlas, berjuang dengan sekuat tenaga untuk membebaskan penduduk bumi ini dari kerusakan dan kesengsaraan, berjuang memakmurkan bumi sebagaimana kita telah diperintahkan. Yang demikian itu semata-mata karena kita ingin suatu hari nanti bisa bertemu Allah dalam keadaan bangga, dimana Allah ridho kepada kita, Allah cinta kepada kita karena kita sudah mempersembahkan semua karya-karya terbaik kita sesuai dengan perintah-Nya.

Mari kita periksa kembali dengan cermat semua amalan kita, semua perbuatan kita, sudahkah kita orientasikan segalanya untuk Allah semata? Sudahkan kita membersihkan diri kita dari orientasi-orientasi duniawi yang hanya menyebabkan kita tenggelam dalam rutinitas kehampaan, rutinitas kesia-siaan tanpa mendapatkan apa-apa kecuali kepenatan dan kekosongan?

Semoga kita bisa menjadikan romadhan ini sebagai sarana berlatih untuk senantiasa mengorientasikan semua perbuatan kita hanya untuk Allah semata. Ketika kita bekerja, bukan semata untuk anak dan istri, tapi lebih jauh dari itu karena kita meyakini hal itu adalah bagian dari pelaksanaan perintah Allah.
Ketika kita menuntut ilmu, bukan semata untuk gelar, pangkat atau jabatan yang akan kita peroleh kelak, tapi semata-mata karena kita ingin menjalankan perintah-Nya. Ketika kita berpuasa, sholat taraweh atau sholat malam bukan semata-mata kita ingin disebut sebagai orang yang alim, ketika kita berinfaq bukan semata-mata karena kita ingin disebut dermawan, tapi semata-mata karena kita ingin menjalankan perintah Allah.

Karena memang kita sudah berikrar "Innasholaati,wanusuuki,wamahyaaya,wamamaati lillaahirabbil’aalamiin",kita sudah berjanji setiap hari bahwa "sesungguhnyasholatku,ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah tuhan seluruh alam"(QS. Al-An’am: 162).

0 komentar:

Posting Komentar