Penulisan
Penelitian (Tesis dan Disertasi)
Oleh: Lalu Muhammad Nurul Wathoni, M.Pd.I.[1]
lalu.wathan@gmail.com/
082389421945
ABSTRAK
Metode
penelitian merupakan upaya penyelidikan
untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan secara objektif dan sistematis
sehingga dapat terungkap kebenaran semestinya. Setidaknyanya terdapat 51 istilah
penting sebagai kunci dalam mempermudah penyusunan karya tulis ilmiah dari
hasil penelitian. Tulisan ini menggunakan tekhnik content analisis
dengan bahasa yang mudah difahami dengan didasari rujukan dari para ahli. tulisan ini mewakili pertanyaan beberapa
rekan mahasiswa dan bukan mahasiswa tentang maksud dari beberapa
istilah-istilah yang ada dalam metodelogi penelitian, mereka merasa kesulitan
dalam memahami istilah-istilah tersebut. Dari latar belakang itu, saya
memberanikan diri menulis dan menguraikan secara ringan istilah itu. Oleh sebab itu, tulisan ini berisi penjelasan
singkat 51 istilah pada metodelogi penelitian yang menjadi alat-alat penulisan
karya ilmiah.
A.
Pendahuluan
Mahasiswa adalah orang yang belajar
diperguruan tinggi, baik di Universitas, institute atau akademi. Menyandang
gelar mahasiswa merupakan suata keabnggaan
sekaligus tantangan. Sebagai kaum
yang ‘belajar’, mahasiswa
harus memiliki kemampuan sebagai
penulis dalam menungkan pemikiranya berupa hasil telaah, analisa,
observasi dan sebaginya sampai titik penelitain akhir dilakukannya dalam menyelesaikan keserjanaannya.
Perguruan Tinggi merupakan lembaga
pendidikantinggi lanjutan pendidika yang ditempuh setelah menyelesaikan studi
di pendidikan dasar dan menengah. Pendidikan tinggi pun punya dua level program
yaitu sarjana (S1) dan Pascasarjana (S1 dan S2). Sebagaimana dikatakan Dr. M. Zain[2]
bahwa lahirnya pascasarjana untuk berbangsa yang berkemajuan dan menumbuhkan middle society (masyarkat kelas menengah), mampu bersaing ditengah kemajuan global.
Sebagimana negara Israil yang negara kecil dan dikategorikan baru sudah maju
dan diperhitungkan dunia karena pendidikan masyarakat didonimnasi oleh Doktor
ketimbang sarjana (Dari 100% Rakyat Israil 70% yang berkulifikasi Doktor
sedangkan 30% adalah pendidikan Sarjana). Hal ini juga terlihat pada ITB
refresentatif perguruan Tinggi di Indonesia diperhitungkan oleh dunia karena
kampus ini lebih mengembangkan pascasarjana ketimbang sarjana (dari 100%
Mahasisiwa ITB 70% mahasiswa pascasarjana dan sisanya 30% adalah mahasiswa
sarjana. Jadi, salah satu indicator maju dan berkembangnya kampus kalau
perguruan tinggi mampu mengembangkan program sajana dan demikian juga pada
masyarakat.
Perbedaan substansial penelitaian mahasiswa
S1, S2 dan S3 adalah pada isinya yaitu;[3]
Skripsi hasil penelitaian berbentuk deskriptif, Tesis hasil penelitian berbentuk analisis/ kritik, dan Disertasi hasil penelitian berbentuk filosofis. Sedangkan Menurut Dr. M. Zain[4]
perbedaan mahasiswa S1, S2 dan S3 adalah pada tingkat pemikirannya yaitu;
Sarjana al-‘Alim yat’allam (ahli belajar), Master al-‘Alim Yatahaqaq (ahli koreksi) dan Doktoral al-‘Alim Yajtahid (ahli fatwa). Adapun dari segi Judul
penelitian dan batasan masalah penelitian maka mahsiswa S1 (skripsi) minimal terdiri dari 1 varibel, S2 (tesis) minimal terdiri
dari 2 variabel dan S3 (disertasi) minimal terdiri dari 3 variabel.
Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan
dan tugas akademiknya maka diharuskan dapat
menyusun karya Ilmiah. Tugas ini merupakan kelengkapan dari kwajiban
Sistem Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh oleh mahasiswa guna mengakhiri
studinya, itu pun setelah karya Ilmiahnya mampu dipertanggungjawabkan dan
dipertahankan dihapan penguji dan promotor. Untuk mengoptimalkan penyusnan
karya ilmiah dan untuk lebih berkualitasnya karya ilmiah yang disusun, maka
penulis berinisiatif menulis pedoman sederhana tentang Metode Penelitian, yang
berjudul “METODELOGI PENELITIAN: Pedoman Dasar Mamahami Penulisan Penelitian
(Tesis dan Disertasi)”.
Sebenarnya, tulisan ini mewakili pertanyaan
beberapa rekan mahasiswa dan bukan mahasiswa tentang maksud dari beberapa
istilah-istilah yang ada dalam metodelogi penelitian, merka merasa kesulitan
dalam memahami istilah-istilah tersebut. Dari latar belakang itu, saya
memberanikan diri menulis dan menguraikan secara ringan istilah itu. Oleh sebab itu, tulisan ini berisi penjelasan
singkat 51 istilah pada metodelogi penelitian yang menjadi alat-alat penulisan
karya ilmiah. Adapun tujuan tulisan ini adalah untuk mempermudah dan
memperlancar bagai yang bestatus mahasiswa Pasacsarjana khusunya dan mahasiswa pada
umumnya dalam menyusun tesis/ disertasi dengan harapan karya ilmiah yang
disusun berkualitas dan mampu dipertanggungjawabkan.
B.
Sistematika Penulisan Penelitian Tesis dan Disertasi
1.
Penelitian Lapangan (Field Research)
a)
Bab I : Pendahuluan,
terdiri dari latar belakang maslah, Indentifikasi Masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian.
b)
Bab II : Landasan Teoritis,
terdiri dari Kerangka teori, Penelitian yang relevan/ kajian pustaka, indicator
variable/ konsep operasional.
c)
Bab III : Metode Penelitian,
terdiri dari pendekatan penelitian, informan/ populasi dan sampel penelitian,
instrument penelitian, hipotesis penelitian dan analisis data.
d)
Bab IV : Hasil Penelitian,
yang berisi temuan umum penelitian dan temuan khusus penelitian.
e)
Bab V : Penutup, terdiri
dari kesimpulan dan saran.
2.
Penelitian Pustaka (Library Research)
a)
Bab I : Pendahuluan,
terdiri dari latar belakang maslah, definisi Istilah, Permasalahan (meliputi; indentifikasi
masalah, batasan masalah dan rumusan masalah), tujuan dan manfaat penelitian.
b)
Bab II : Landasan Teoritis,
terdiri dari Kerangka teori, Penelitian yang relevan/ kajian pustaka, Riwayat
hidup (jika yang diteliti pemikiran tokoh).
c)
Bab III : Metode Penelitian,
terdiri dari pendekatan penelitian, sumber data dan teknik analisis data.
d)
Bab IV : Hasil Penelitian,
berisi konsep, teori yang diteliti, pemikiran tokoh (jika penelitian tokoh), dan
analisis terhadap pemikiran tokoh yang diteliti.
e)
Bab V : Penutup, terdiri
dari kesimpulan dan saran.
Sitematika penyunyusunan penelitian diatas adalah
sistematika yang dibuat berasarkan buku panduan penulisan tesis dan disertasi
Program pascasarjana UIN Suska Riau, dengan beberapa catatan sebagai berikut:
1.
Bentuk Sisitematika penelitian diatas adalah pertama, bentuk
penelitian lapangan baik kuantitaf dan kulaitatif. Kedua, bentuk
penelitian pustaka (kajian teks/buku).
2.
Penelitian lapangan, berbentuk kuantitatif dan kualitatif. Harus terjuan
langsung dan menjangkau semua objek yang diteliti untuk mendapatkan data, butuh
waktu, tenaga dan biaya yang banyak. Saat ujian sulit disalahkan selama data
dilapangan didapatkan secara akurat. Dan peneliti akan lebih menguasai dari
pada penguji.
3.
Penelitiaan pustaka, yaitu penelitian kulitatif. Peneliti berhadapan
langsung dengan teks, peneliti tidak pergi kemana-mana (ready made, siap
pakai), dan tidak dibatasi ruang dan waktu. Syarat pokok sebagai peneliti jenis
ini adalah 1) memiliki ketajaman analisis, 2) memiliki buku primer dan teks
asli, 3) kuat membaca. Kesulitan yang dihadapi saat ujian peneleitianm karena
promotor secara langsung menguji isi dan kemungkinan lebih menguasai.
C.
Komposisi dan Terminologi Dalam Penelitian
Ilmu penelitain atau familiar disebut metodelogi
penelitian, memuat banyak istilah-istilah yang menjadi onderdil terbentuknya
sebuah penelitian. Oleh sebab itu, perlu memahami secara mendasar apa saja
istilah-istlah yang ada dalam penelitian. Stidaknya ada 48 sub bahasan tentang
keilmuan penelitian, namun dalam tulisan ini tidak semua subbahasan tersebut di
jelasakan. Yaitu dibatasi pada istilah yang ada dalam sistematiaka penulisan
diatas.
1.
Masalah
penelitian adalah sesuatu atau gambaran keadaan,
dimana terdapat gap atau
persinggungan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein)
yang layak untuk diselidiki dan diungkap. Menurut Sugiyono,
“Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa
yang benar-benar terjadi, antara teori dan praktek, antara aturan dan
pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan.”[5]
2.
Latar
belakang masalah adalah fenomena yang muncul dengan
uraian yang menarik tentang alasan-alasan yang mendasari pentingnya masalah
tersebut untuk diselidiki dan diungkap. Agar lebih bermakna latar belakang
masalah hendaknya didasari pada data dan atau fakta baik secara teoritis maupun
praktis.. Menurut Mahdini dkk, “Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal
yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau
problematika yang muncul.”[6]
3.
Judul Penelitian yang baik mencerminkan keterkaitan antar variable
yang akan diteliti.[7] Dan judul
penelitian sebaiknya sesingkat mungkin.[8] Bila Perlu, Judul dapat diikuti subjudul,
dengan imbuhan kata-kata seperti. “suatu studi mengenai…”, suatu survey
tentang…”, dan sebagainya.[9]
4.
Urgensi
penelitian adalah sejumlah dasar-dasar yang
dikemukakan peneliti baik berupa pendapat, data dan atau fakta yang meyakinkan
tentang betapa pentingnya penelitian tersebut dan permasalahan itu sangat urgen
untuk diselidiki. Jawabannya tersebut sangat dinanti-nanti oleh khalayak.
5.
Identifikasi
masalah adalah pengenalan masalah atau
inventarisir masalah. Identifikasi masalah adalah salah satu tahapan penelitian
yang penting diantara proses penelitian.[10]
6.
Batasan
masalah adalah membatasai ruang lingkup masalah
yang terlalu luas, sehingga penelitian diharapkan bias lebih focus terhadap
spesifikasi permasalahan yang diteliti[11].
7.
Rumusan
masalah adalah pertanyaan penelitian, yang
umumnya disusun dalam bentuk tanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi
arah kemana sebenarnya penelitian itu akan dibawa, dan apa saja sebenarnya yang
akan dikaji.[12] Menurut Prof. Nizar Ali, bahwa perbedaan rumusan
masalah pada S1, S2 dan S2 adalah pada kata Tanya yang dipakai S1 Bagaimana
(deskriftif), S2 Apa (analisis), S3 mengapa (filosofis). Menurut Dr. Akbarizan,
pada rumusan tidak boleh menggunakan kalimat/ kata/ variabel yang ada pada
judul tetapi memakai kata dari turunan varibel. Rumusan masalah adalah isi
penelitian (jawaban penelitian).
8.
tujuan penelitian adalah
mencari informasi empiris, objektif, dan logis mengenai sesuatu atau menentukan
keterkaitan antara variable-variabel yang dipermasalhkan.[13]
9.
Kegunaan
penelitian adalah suatu gambaran bahwa penelitian
yang dilakukan memiliki kontribusi nyata baik secara teoritis, pragmatis,
praktis dan implementatis dalam disiplin ilmu pengetahuan, pengembangannya dan
bervisi memajukan kehidupan umat manusia.
kegunaan
penelitian dapat dibagi kepada dua bagian utama, yaitu signifikansi sosial (peneliti, pemerintah, dan masyarakat) dan signifikansi ilmiah (pengembangan ilmu
pengetahuan). Atau Kegunaan penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu kegunaan teoritis
dan kegunaan praktis.
10. Variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.[14] atau Variabel penelitian
adalah (atribut/ terminologi penelitian/judul)
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajarisehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.[15] Menurut Iqbal Hasan, Variabel penelitian
dibedakan pada dua macam yaitu,
Variabel bebas (dependent
variable ) adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya. Biasanya di
simbolkan dengan X. Variabel ini digunakan untuk menerangkan nilai variabel
lain. Variabel terikat
(independent variable), yaitu variabel yang nilai-nilainya bergantung
pada pada variabel lainnya, biasa disimbolkan dengan Y. Variabel ini merupakan
variabel yang diramalkan atau yang
diterangkan nilainya.[16]
11. Kerangka berpikir
adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian
maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman
yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi
setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang
akan dilakukan.” [17]
12. Sumber primer
adalah sumber utama dan atau berasal dari pihak/orang pertama dan sumber
sekunder adalah sumber tambahan. Menurut Iqbal Hasan, “Menurut sumber
pengambilannya, data dapat dibedakan atas dua, yaitu data primer dan data
sekunder.”[18] Data Primer,
adalah data asli atau data baru. Data Sekunder,
yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada, diperoleh dari
perpustakaan atau laporan-laporan peneliti yang terdahulu.
13. Penelitian yang relevan
adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain dalam bidang yang
sama dengan apa yang akan diteliti oleh peneliti. Hal ini sebenarnya merupakan bahagian
dari tinjauan pustaka atau kajian pustaka.[19]
14. Konsep operasional
adalah seperangkat konstruk dari teori penelitian yang tentang bagaimana arah
penelitian akan dilakukan yang dijelaskan atau digambarkan dalam variabel
penelitian dalam bentuk tekhnis pelaksanaan.
15. Asumsi dasar
dalam penelitian adalah erat kaitan dengan postulat, yaitu dugaan
terhadap kebenaran yang tidak perlu dibuktikan, seperti matahari terbit dari
barat, api itu panas, dan sebagainya.Kata asumsi berasal dari bahasa Inggris to
assum yang artinya mengandaikan, menduga. Kata bendanya adalah assumption
yang artinya adalah sangkaan, dugaan dan perkiraan.[20]
Sementara dalam Funk & Wagnalls Standard Desk Dicitonary kata assumstion
dapat juga berarti take for granted[21]yang
artinya mengambil dan menerima apa adanya.
16. Pengertian hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori dan belum menggunakan fakta. Oleh karena itu, setiap
penelitian yang dilakukan memiliki suatu hipotesis atau jawaban sementara
terhadap penelitian yang akan dilakukan. Dari hipotesis tersebut akan dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut benar
adanya atau tidak benar. [22]
17. Pendekatan penelitian
adalah cara mengungkap suatu permasalahan penelitian dengan metode tertentu.
Secara umum pendekatan penelitian ilmiah terbagi menjadi dua, pendekatan kualitatif
(kualitas) dan kuantitatif (numerik/angka). Hal itu karena
penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang harus tersistem dengan baik. Penelitian merupakan penerapan
pendidikan Ilmiah (scientific approach) pada pengkajian atau studi
tentang suatu masalah.[23] Pendekatan kualitatif
adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data-data deskriptif
Data-data ini bisa berupa naskah wawancara, catatan lapangan, foto,
video, dokumen pribadi, memo ataupun
dokumen resmi lainnya. Sedangkan pendekatan kuantitatif, peneliti
mengungkapkan data-data untuk mengukur dan menganalisa permasalahan yang ada
menggunaan angka/numerik sebagai kesimpulannya.
18. Bentuk penelitian
adalah gambaran model
penelitian dan metode yang ditentukan peneliti beserta seluruh proses dan
aspeknya dalam menarik kesimpulan terhadap masalah yang ada dalam
penelitian.Beberapa aspek tersebut diantaranya aspek tujuan, aspek metode dan aspek bidang
kajian; a) Klasifikasi
bentuk penelitian dari aspek tujuan, pertama yang hendak dibahas dalam subtema
ini adalah penelitian dari aspek tujuan. Ada tiga macam tujuan yaitu: Penelitian dasar (basic research),
penelitian terapan (applied research) dan Penelitian evaluatif (applied research).[24] b) Klasifikasi penelitian
menurut aspek metode.[25]
bentuk penelitian dilihat dari segi metode;
1) Penelitian deskriptif atau penelitian praeksperimen,[26] 2) Penelitian Sejarah (historical
research), penelitian
ini hampir sama dengan penelitian deskriptif.[27] 3). Penelitian survey atau
penelitian normatif atau penelitian status.
4). Penelitian ex-postfakto. Penelitian ex post
facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika
peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu
penelitian[28], 5). Penelitian eksperimen, 6). Penelitian kuasi eksperimen
(kuasi arti lain dari semu) [29], 7). Penelitian kualitatif, 8). Penelitian Komparatif
adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian inidilakukan untuk
membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan
sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada
penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari
satu atau dalam waktu yang berbeda.[30]
Jadi peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. 9). Penelitian Korelasional
atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.[31]
Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui
tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan
tujuan penelitian[32] 10). Penelitian tindakan (menuntut
adanya perkembangan) adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di
masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasinya langsung dapat dikenakan pada
masyarakat yang bersangkutan. Karakteristik utama penelitian ini adalah
partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota sasaran. Penelitian
tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan
tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang ‘dicoba sambil
jalan’ dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Jadi, Penelitian tindakan,
penelitian ini merupakan suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau
kelompok yang menghendaki pembahasan dalam situasi tertentu, dengan mengubah
situasi, perilaku, atau organisasi termasuk struktur, mekanisme kerja, dan
iklim kerja. 11). Penelitian analisis konten, dilakukan
dengan tujuan untuk menggali isi atau makna pesan simbolik dalam bentuk dokumen
lukisan, tarian, lagu, karya sastra, artikel, dan sebagainya, yang berupa data
tak terstruktur. 12). Penelitian
dan pengembangan. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut.[33] c). Klasifikasi penelitian
menurut bidang garapan, bentuk
penelitian dapat juga dibedakan menjadi 1).
penelitian
kependidikan dan 2). nonkependidikan. Penelitian pendidikan
merupakan penelitian yang dilakukan dalam bidang atau ruang lingkup
kependidikan. Bidang garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan
pada sekitar masalah pendidikan, baik yang mencakup factor internal maupun
ekternal.[34]
Hasil penelitian tentu diharapkan mengungkap permasalahan penelitian yang
diarahkan pada hal-hal yang mempunyai manfaat luas bagi pengembangan pendidikan
khususnya dan secara luas dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
pengembangan pendidikan hingga sampai pada tarap nasional. Untuk itulah
diperlukan orientasi yang baik untuk menggali permasalahan-permasalahan
strategis yang bisa memberikan efek bagi setiap pemangku tugas dalam bidang pendidikan.
Dan Penelitian
nonkependidikan. Penelitian non-kependidikan ini mempunyai cakupan yang luas,
seluas bidang keahlian dan variasi dari para pembaca, dapat dimasukkan swebagai
penelitian non-kependidikan. Contoh; peneliti sosial, ekonomi, politik, kebijakan
pemerintah, sejarah, antropologi, pertanian, teknologi, penelitian agama, dan
peradaban masyarakat dan sebagainya.[35]
19. Tehnik pengumpulan data
adalah suatu mekanisme bagaimana data diperoleh dan dikumpulkan dari responden
secara sistematis dan teratur.
Di
dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa
teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1).wawancara, 2). observasi, 3).
dokumentasi, dan 4). diskusi terfokus (Focus Group Discussion). Dalam penelitian
kuantitatif, pengumpulan data berdasarkan tekniknya yaitu melalui wawancara,
angket (kuesioner), dan observasi[36]
dokumentasi, Instrumen Penelitian, Validitas Instrumen Validitas instrument
penelitian adalah keabsahan tentang alat (instrument) untuk pengambilan data
dan prosedurnya secara benar.
Tabel 1[37]
Metode Dan
Instrumen Pengumpulan Data
No.
|
Jenis Metode
|
Jenis Instrumen
|
1.
|
Angket (questionnaire)
|
a.
Angket (questionnaire)
b.
Daftar cocok (checklist)
c.
Skala (scala)
d.
Inventori (inventory)
|
2.
|
Wawancara (interview)
|
a.
Pedoman wawancara (interview guide)
b.
Daftar cocok (checklist)
|
3.
|
Pengamatan / Observasi (observation)
|
a.
Lembar pengamatan
b.
Penduan pengamatan
c.
Panduan observasi (observation sheet atau observation schedule)
d.
Daftar cocok (checklist)
|
4.
|
Ujian atau tes ([test]
|
a.
Soal ujian (soal tes atau tes [test]
b.
Inventori (inventory)
|
5.
|
Dokumentasi
|
a.
Daftar cocok (checklist)
b.
Tabel
|
20. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.[38]
21. Sampel adalah
bagian yang dimiliki oleh populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif (mewakili).[39] Pengambilan atau penentuan sampel dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu : Sampel
acak atau random, Sampel
subyektif atau bias, Sampel
kelompok atau rumpun, Sampel
kuota, Sampel sistematik dan Sampel strata atau
berjenjang.[40]
22. Informan penelitian
adalah subyek yang memahami informasi obyek penelitian sebagai pelaku, maupun orang lain yang memahami obyek
penelitian.[41]
Moleong menjelaskan bahwa informan adalah orang dalam pada latar penelitian.[42] Informan penelitian
meliputi beberapa macam yaitu : Informan
kunci (Key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi
pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan utama, yaitu mereka yang
terlibat langsung dalaminteraksi sosial yang diteliti. Dan Informan tambahan,
yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat
dalam interaksi sosial yang diteliti.[43]
23. subjek penelitian
adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitan melekat, dan
yang dipermasalahkan.[44] Subjek secara etimologi
artinya pokok pembicaraan; pokok bahasan; pokok kalimat; pelaku; mata
pelajaran; orang, tempat, atau benda yang diamati.[45]
Sesuatu yang diperbincangkan, didiskusikan, dikaji, dan diteliti.[46]Sementara
secara terminology subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda
ataupun lembaga (organisasi), yang akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian
adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian. Menurut Saifuddin
Azwar, subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang
memiliki data mengenai variable-variabel yang diteliti.[47]
25. Tekhnik analisis data
adalah cara
menganalisa/menelaah data penelitian untuk ditarik kesimpulan. Diantara
beberapa tekhnik analisis data yang umum diantaranya, deskriptif (penjabaran),
induktif (khusus ke umum), deduktif (umum ke khusus) komparatif (perbandingan),
asosiatif (pertautan) dan sebagainya.
26. Prosedur penyebaran angket
adalah, suatu tahapan yang harus dilalui dalam pencarian data penelitian dengan
menggali informasi dari responden melalui kuesioner atau pertanyaan/pernyataan
yang telah disiapkan secara tertulis dalam angket. Bila penelitian
dilakukan pada penelitian yang tidak terlalu luas, sehingga kuisioner dapat
diantar langsung dalamwaktu tidak terlalu lama, maka pengiriman angket tidak
melalui pos.[49]
27. Prosedur pengolahan hasil wawancara
adalah suatu tata cara bagaimana data dari hasil penelitian yang dilakukan
dengan tekhnik wawancara diolah untuk ditarik kesimpulan. Sutrisno Hadi (1986)
dalam dalam Sugiyono mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh
peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah
sebagai berikut, 1) Bahwa
subjek (responden) adalah orang yang paling tahudirinya sendiri. 2) Bahwa apa yang
dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3) Bahwa interpretasi
subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah
sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.[50] Wawancara dapat
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui
tatap muka (face toface) maupun dengan menggunakan telepon.[51]
28. Prosedur pengolahan hasil observasi
adalah suatu tata cara bagaimana data dari hasil penelitian yang dilakukan
dengan observasi diolah untuk ditarik kesimpulan. Langkah-langkah
Observasi Dalam hal melaksanakan penelitian tindakan kelas dilakukan secara
kolabiratif,maka secara umum pelaksanaan observasi perlu dilakukan dalam tiga
fase kegiatan, yaitu pertemuan perencanaan; pelaksanaan observasi kelas; dan
pembahasan balikan.
29. Prosedur penyajian data observasi
adalah suatu tata cara bagaimana data dari hasil observasi disajikan untuk
ditarik kesimpulan. Ada
dua cara penyajian data yang sering dilakukan, yaitu : a) daftar atau tabel,b)
grafik atau diagram.
30. Realibilitas data
adalah azaz alat ukur data dengan pedoman bahwa gejala atau hal diwaktu yang
berlainan senantiasa menunjukan hasil yang sama.[52]Reliabilitas
menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat
dipercaya.Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat
konsistensi dan kemantapan.[53] Adapun pengujian
reabilitas instrument dapat dilakuakan secara nternal (menganalisis konsensi
butir-butir instrument tertentu) dan ekstrnal (test-retest, equivalent, dan
gabungan).[54] Menurut Husein Umar
menyatakan bahwa “Reliabilitas adalah derajat ketepatan ketelitian atau
keakuratan yang ditujukan oleh instrumen pengukuran.[55]
31. Validitas data
adalah suatu mekanisme penelitian, bahwa data penelitian memiliki nilai
kepercayaan atau kesahihan yang tinggi. Menurut Diknas bahwa validitas
adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur sasarannya.[56]
32. Jawaban
hipotesis adalah suatu pernyataan tentang jawaban
dari permasalahan yang telah memiliki dugaan sementara menjadi jawaban
sebenarnya, selanjutnya menjadi jawaban penelitian dan hasilnya dapat
menerima atau menolaknya. Hal itu akan ditentukan pada faktanya.Hasil uji
hipotesis, biasanya akan selalu jatuh pada dua kemungkinan yaitu menolak atau
menerima.[57]
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengkaji hipotesis Nazir menyatakan bahwa
menemukan suatu hipotesis merupakan kemampuan peneliti dalam mengaitkan
masalah-masalah dengan variabel-variabel yang dapat diukur dengan menggunakan
suatu kerangka analisis yang dibentuknya.[58]
33. Kesimpulan penelitian
adalah jawaban singkat atas rumusan masalah. Menurut Sukardi,
“Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis
deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah
dilakukan di bab sebelumnya.”[59] Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan
yang diajukan pada bagian rumusan masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus
pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah
rumusan masalah yang diajukan.
34. Keterbatasan penelitian
adalah pernyataan tentang batas-batas masalah yang akan dibahas dalam
penelitian dengan tujuan agar penelitian menjadi focus dan terarah.
35. Implikasi penelitian
adalah dampak yang akan terjadi yang dinyatakan peneliti atas hasil penelitian
sebagaimana dinyatakan dalam kesimpulan penelitian. Implikasi berfungsi
membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang
baru dilakukan.
36. Saran dan rekomendasi penelitian
adalah sejumlah ungkapan saran dan himbauan, peneliti bahwa hasil kesimpulan
akhir penelitian memiliki kontribusi yang sangat besar dalam dunia ilmu
pengetahuan baik secara praktis, teoritis, metodologis dan sebagainya, sehingga
layak untuk diterapkan kepada lembaga, instansi dan lain sebagainya.
37. Latar belakang pemikiran tokoh
adalah suatu gambaran tentang apa yang mendasari atau menjadi alasan pemikiran
sang tokoh pada suatu hal tertentu.
38. Perbandingan pemikiran tokoh
adalah suatu gambaran tentang esensi pemikiran para tokoh dari segi persamaan,
perbedaan, atau kemiripan dalam sebuah permasalahan.
39. Keistimewaan tokoh
adalah gambaran bahwa tokoh yang diteliti memiliki keistimewaan yang menonjol
pada suatu bidang/ilmu tertentu dan layak untuk diteliti. Tokoh adalah
seseorang yang terkemuka atau kenamaan dibidangnya, atau seseorang yang
memegang peranan penting dalam suatu bidang atau aspek kehidupan tertentu dalam
masyarakat.Seseorang tersebut berasal, dibesarkan, dan hidup dalam lingkungan
masyarakat tertentu.[60]
Sedangkan penelitian studi tokoh adalah usaha untuk menemukan,
mengembangkan, mengumpulkan data-data dan informasi tentang seorang tokoh secara
sistematik guna untuk meningkatkan atau menghasilkan informasi dan pengetahuan.[61]
40. Kelemahan suatu tokoh
adalah penjabaran tokoh yang diteliti yang mengungkap sisi lemahnya dari aspek
lain yang diteliti, sehingga ada keseimbangan peneliti dalam azaz netralitas,
sehingga penelitian memiliki kredibilitas yang tinggi. Kelemaham pemikiran
tokoh adalah hasil pemikiran tidak lagi relevan dengan waktu saat
dilakukannya penelitian.
Unsur
yang melekat pada pemikiran itu adalah: (1) Rujukan yang digunakan, baik normatif
maupun empiris; (2) Konteks sosial dan budaya ketika pemikiran diformulasikan;
(3) Substansi pemikiran, mencakup dimensi historis, definisi situasi, dan
idealisme; (4) Saluran, pelanjut, dan pendukung produk pemikiran.
41. Biografi Tokoh
adalah menjelaskan tentang riwayat kehidupan tokoh dari kelahirannya,
karya-karyanya dan lainnya yang disusun secara berurutan untuk menunjang
penelitian. Menurut Emzir, “ Studi tokoh adalah studi tentang seorang
individual dan pengalamannya sebagaimana dikatakan kepada peneliti atau
ditemukan dalam dokumen-dokumen dan materiil arsip.”[62] Riwayat hidup
adalah catatan singkat tentang gambaran diri seseorang. Selain berisi data
pribadi, gambaran diri itu paling tidak harus diisi keterangan tentang
pendidikan atau keahlian dan pengalaman.[63]
42. Karya tokoh
adalah uraian tentang hal dan apa saja yang telah dilakukan oleh tokoh, baik
karya tulis dan karya nyata lainnya yang benar dibuat oleh sang tokoh, dengan
tujuan untuk menambah dasar-dasar pemikiran sang tokoh dalam memandang permasalahan
penelitian yang diajukan.
43. Analisis pemikiran tokoh
adalah uraian tentang
bagaimana pemikiran sang tokoh dalam memandang permasalahan yang ada,
selanjutnya ditelaah secara mendalam dengan metode dan tekhnik analisis yang
telah ditentukan peneliti dalam suatu objek kajian.Studi tokoh merupakan salah
satu jenis penelitian kualitatif.penelitian semacam ini dapat berbentuk studi
kasus, multi kasus, multi situs, penelitian historis, penelitian kepustakaan,
penelitian ekologi, penelitian fenomenologis, atau penelitian masa depan.
Sehingga, kaidah-kaidah yang dibangun dalam studi tokoh mengikuti kaidah
penelitian kualitatif.[64] Hasil pemikiran tokoh
harus menghasilkan khazanah ilmu tertentu, baik dalam konsep, bentuk, fakta,
prinsip, prosedur, teori maupun model yang dapat menjadi acuan pengambangan
keilmuan selanjutnya.[65] Mengenai alat analisi yang harus digunakan tentu
saja pendekatan dengan studi kepustakaan ini berbeda pola kerjanya bila
dibandingkan dengan studi Non pustaka.
a.
Analisi komparasi yaitu :
dengan cara membandingkan objek penelitian dengan konsep pembanding. Dalam
penelitian ini akan dihasilkan 2 kemungkinan:
1)
Simpulan menyatakan bahwa
konsep yang diteliti sama dengan konsep pembandingnya, dan
2)
Simpulan yang diteliti
menyatakan ketidaksamaan.
Tujuan utama penelitian semacam ini adalah membandingkan apakah kasus
yang diteliti mempunyai kesamaan dengan konsep pengujinya.
b.
Analisis historis yaitu :
dengan cara melakukan analisis kejadian-kejadian dimasa yang lalu untuk
mengetahui kenapa dan bagaimana suatu peristiwa itu telah terjadi. Hasil yang ditemukan
bermanfaat untuk menentukan apakah rentetan kejadian tersebut sangat penting
untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
45. Analisis historis
adalah uraian tentang telaah
masa lalu (sejarah) dari suatu peristiwa atau ketokohan yang bertujuan untuk
mengungkap sepak terjang dan latar belakang suatu peristiwa dan atau seorang
tokoh. Manusia
itu makhluk historis, berkembang dalam pengalaman dan pikiran, bersama dengan
lingkungan dan zamannya.[67]
Sehingga dengan adanya filsafat akan dapat mencapai kebenaran yang utuh.[68] Dalam perspektif
filsafat ilmu, keabsahan studi tokoh sebagai salah satu metode penelitian dapat
dianalisis dari sudut ontologi, epistemologi dan aksiologi.[69]
a.
Domain
Ontologi (hakikat). Adapun sifat-siftnya:
1)
Alamiyah.
maksudnya, studi tokoh dilakukan dengan apa adanya
tanpa ada rekayasa ataupun manipulasi yang dilakukan peneliti terhadap sang
tokoh sehingga pikiran, tindakan dan karya sang tokoh merupakan realitas
objektif sang tokoh itu sendiri.
2)
Induktif.
Maksudnya, teori, fakta, konsep, prinsip dan
prosedur yang dibangun peneliti berdasarkan pada data yang diperoleh dari sang
tokoh.
3)
Process
oriented. Maksudnya, dalam melakukan studi tokoh,
peneliti harus cermat, teliti dan terus-menerus mengikuti studi tokoh,
tanpa haruis mempertimbangkan hasil yang ingin dicapai.
4)
Komitmen
bersama. Maksudnya, data yang diperoleh peneliti,
sebelum dilaporkan secara lengkap, harus dirundingkan bersama dengan sang tokoh
atau informan lainnya.
5)
Emik-etik.
Maksudnya, dalam melakukan analisis, peneliti
harus menempatkan sang tokoh dalam perspektif sosial budayanya, bukan
perspektif peneliti sendiri.
6)
Verstehen.
Maksudnya, peneliti diharapkan mampu mengeluarkan kembali, dalam pikirannya
sendiri, perasaan, motif, dan pikiran-pikiran yang ada di balik tindakan sang
tokoh.[70]
b.
Domain
epistemologi (cara)
1)
Pendekatam
historis. Studi tokoh pada dasarnya mengungkapkan
sejarah seseorang. Oleh karena itu, studi tokoh harus menggunakan kaidah-kaidah
kesejarahan yang tidak lepas dari ruang dan waktu beserta fakta-fakta
sejarahnya.
2)
Pendekatan
sosio-kultural-religius. Dalam melakukan studi
tokoh, peneliti tidak bisa melepaskannnya dari konteks sosio-kultural-religi
sang tokoh. Karena, pada dasarnya segala perasaan, pikiran, dan tindakan sang
tokoh merupakan refleksi dari ketiganya.
3)
Prosedural.
Studi tokoh harus dilakukan secara berurutan, baik
dilihat dari urutan waktu maupun fokus studi.
4)
Partsipatoris.
Keterlibatan peneliti dalam melekuakn studi harus
partisipasif, apalagi jika sang tokoh yang menjadi subjek studi masih hidup.
5)
Deskriptif-
kuaIlitatif.
Studi tokoh pada dasarnya merupakan penelitian deskriptif- kualitatif
yang berusaha mnedeskripsikan sang tokoh berdasarkan data kualitatif.
6)
Reflektif.
Dalam melakukan studi, peneliti harus mampu
memberikan respon secara cepat baik berupa lisan maupun tulisan, sehingga
persoalan di lapangan dapat diselesaikan secara cepat.
7)
In-depth
(mendalam). Studi tokoh akan semakin bermakna, jika memfokuskan
pada masalah- masalah spesifik mengenai kehebatan sang tokoh. Dengan demikian,
studi yang dihasilkan akan lebih mendalam.
8)
Kritis
analitis. Studi tokoh harus mampu mengungkapkan
kelemahan dan kelebihan sang tokoh secara kritis, tanpa harus kehilangan
objektif, serta menghindari pembunuhan karakter, agar tidak merusak nilai
ilmiyah studi tokoh.
9)
Proposal-tentatif.
Studi tokoh tidak mensyaratkan bahwa proposal harus
diikuti secara kaku. Jika kemudian di lapangan ditemukan masalah baru yang
lebih menarik, spesifik dan potensial, maka proposal dapat diubah.[71]
c.
Domain
aksiologi (nilai guna)
1)
Keteladanan.
Orang-orang yang membaca hasil studi tokoh harus dapat mengambil hikmah dari
tindakan-tindakan sang tokoh yang bernilai positif, sehinggga dapat dijadikan
teladan dalam kehidupan dan pengembangan keilmuan.
2)
Intropeksi.
Bagi tokoh yang masih hidup, studi yang dilakukan
peneliti akan dapat dijadikan bahan intropeksi bagi dirinya dalam melakukan
aktifitas kehidupan berkaitan dengan ilmu dan keahlian yang dimilikinya. Bagi
peneliti, sebagai intropeksi jika ada kejanggalan dari umumnya.
3)
Memberikan
sumbangan keilmuan. Hasil studi tokoh harus
menghasilkan khazanah ilmu tertentu, baik dalam konsep, bentuk, fakta, prinsip,
prosedur, teori maupun model yang dapat menjadi acuan pengambangan keilmuan
selanjutnya.[72]
46. Analisis
sosiologis adalah
uraian
tentang telaah dalam sudut pandang sosial dari suatu keadaan tertentu atau
ketokohan yang bertujuan untuk mengungkap sepak terjang dan latar belakang
suatu keadaan dan atau seorang tokoh. Analisis sosial merupakan usaha untuk
memperoleh gambaran yang lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah
kaitan-kaitan antar berbagai sub sistem dalam kehidupan masyarakat. Analisis
sosial juga merupakan alat yang memungkinkan kita menangkap realitas sosial
yang kita geluti.[73] Studi tokoh atau
life history dalam ilmu sosial digunakan sebagai pendekatan untuk melihat
bagaimana reaksi, tanggapan, interpretasi dan pandangan dari masyarakat
terhadap masyarakat itu sendiri. Dengan pemahaman melalui life history,
seorang peneliti akan dapat memperdalam pengertianya secara kualitatif mengenai
rincian persoalan yang sedang dipelajarinya dari orang, kelompok atau warga
tertentu yang tidak dapat diperoleh dari sekedar wawancara, observasi atau
dengan menggunakan kuisioner.[74]Untuk
itu, diperlukan penggalian data secara serius dan komprehensif dengan berbagai
metode dan instrumen.
47. Analisis naskah
adalah uraian tentang telaah
content (isi) dari suatu naskah yang dijadikan sumber penelitian tertentu yang
bertujuan untuk mengungkap maksud dari naskah tersebut secara objektif dan
sistematis. Berikut
analisis Lisa M. Given, mengenai analisis naskah, Analisis teks atau analisis naskah pada dasarnya merupakan analisis data yang
mengkaji teks secara mendalam baik
mengenai isi dan maknanya maupun struktur dan wacana. Menurut Lockyer, teks
yang dimaksudkan tidak saja berupa narasi tertulis yang diambil dari koran,
majalah, acara TV, naskah pidato, tetapi juga melebar hingga arsitektur, model
pakaian, bahkan perabot rumah tangga, perkantoran, rumah makan dan
sarana-sarana di ruang publik. Apa pun
yang bisa ditafsir diperlakukan sebagai teks.[75]
48. Referensi utama
adalah, rujukan utama berkaitan dengan permasalahan penelitian. Menurut A. Chaedar
Alwasilah, Referensi adalah
sesuatu yang digunakan pemberi informasi untuk menyokong atau memperkuat
pernyataan dengan tegas. Ia dikenal juga dengan sebutan ‘rujukan’. Analisis
naskah adalah menganalisis teks adalah
penyelidikan (meneliti/memeriksa)
terhadap suatu teks atau wacana
(karangan, perbuatan dan lain sebgainya), dan menganalisis merupakan
kegiatan melakukan analisis. Di dalam menganalisis ada beberapa lagkah yang perlu diperhatikan
yaitu struktur, isi, dan bahasa.[76]
49. Referensi penunjang
adalah, rujukan penunjang berkaitan dengan permasalahan penelitian biasanya
menyangkut teori-teori dan pendapat yang memperkuat dasar penelitian.
50. Kritik terhadap pemikiran tokoh
adalah pendapat maupun pernyataan-pernyataan yang mengkritisi pemikiran sang
tokoh. Kajian
tokoh sesungguhnya tidak harus menunggu sang tokoh telah wafat terlebih dahulu.
Memang ada yang berpendapat bahwa seorang tokoh yang dikaji harus telah wafat, karena
pemikiranya dianggap telah mapan dan tidak lagi berubah. Berbeda dengan tokoh yang masih hidup, yang dimungkinkan
akan merubah pemikirannnya. Alasan tersebut
kurang mendasar, sebab kalau untuk melakukan kajian atau penelitian kita
harus menunggu sang tokoh wafat, maka
tentu akan bisa mengganggu proses riset itu sendiri, baik waktunya, konteksnya
termasuk signifkansinya.
51. Temuan
penelitian dari kajian tokoh/aspek-aspek yang diteliti adalah, gambaran
tentang apa sajakah temuan-temuan yang
dianggap baru berupa pemikiran maupun teori, didapat oleh peneliti dari penelitian
tokoh dan aspek apa saja yang secara spesifik menjadi fokus
penelitian tokoh, sehingga temuannya dapat dapat menjawab permasalahan yang ada
dan berkontribusi dalam dunia ilmu pengetahuan baik secara teoritik, pragmatis
dan praktis.
1.
D.
Ketentuan Penulisan Tesis dan Disertasi
1)
Tesis/ Disertasi ditulis diatas kertas HVS ukuran A4s (215mm x 297 mm)
70 gram, dengan ukuran margin top dan left 4 cm, right dan bottom 3 cm.
2)
Jenis font yang digunakan adalah Times
New Roman. Ukuran font 14 untuk bagian Bab dan Judul Utama Bab, bagaian sub bab
font 12 dan ditebalkan serta font 12. Foot notes menggunakan font ukuran 10.
3)
Ukuran spasi yang digunakan dalam teks utama adalah spasi ganda. Sedangkan
untuk kutipan langsung yang lebih dari 5 baris, catatan kaki, table dan gambar
menggunakan spasi tunggal.
4)
Halaman tesis minimal 120 halaman, sedangkan disertasi minimal 200
halaman (tidak termasuk kata pengantar, daftar isi, lampiran dll)
5)
Setiap halaman diberi no halaman, untuk bagian pembuka (prelim naries)
menggunakan angka romawi (i,ii,iii … dst.) dan nomor halaman untuk bagian
utama (teks) menggunakan angka latin (1, 2, 3…dst.). Semua no halaman
dicantumkan pada pojok kanan atas. Nomor pada halan pertama bagian pembuka
(halaman judul) dan halaman pertama pada tiap bab ditampilkan pada bagian bawah
tengah. Sedangkan untuk halaman daftar lampiran menggunakan “Lampiran: 1,
Lapiran 2, dst.) ditampilkan di pojok kiri atas.
6)
Format penulisan Tesis/Disertasi yang diajukan, judul dan sub judul pada
bab menggunakan pola: Judul ditengah dalam format Upper Case dan
menggunakan Bold Face.
E.
Sistem Penulisan Footnotes dan Daftar Pustaka
1)
Sistem Penulisan Footnotes
Catatan
kaki lazim digunakan dalam tulisan ilmiah untuk memperkuat atau menjelasakan
aspek-aspek tertentu dari teks utama (tidak dalam abstrak) yang dinilai
membutuhakan penegasan atau penjelasan tambahan.
Ada dua jenis catatan kaki yang lazim digunakan dalam
teks:
Pertama,
untuk menyatakan sumbur-sumber (bacaan/buku) dan otoritas tertentu. Dengan
memuat informasi secara sistematis sebagai berikut: Pengarang (sumber
informasi), judul buku/sumber, Kota penerbit, penerbit, tahun penerbit, Nomor halaman
dari sumber rujukan. Contoh: Burhan Bugin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta:
Prenada Putra Grafika, 2008), hlm. 23
Kedua, Memuat
informasi tambahan terkait dengan kajian penelitian. Catatan kaki jenis ini bercirikan:
(1). Menjelaskan, menambah, atau memperkuat materi yang dimuat pada teks utama
tesis/disertasi; (2). Memberikan rujukan silang (cross-references) pada
bagian-bagian lain dari tesis/disertasi.
Ada beberapa catatan kaki, diantarnya adalah:
Ibid, (dari
bahasa latin, kependekan dari kata Ibidem yang berarti “tempat yang
sama” adalah istilah yang digunakan pada catatan kaki atau referensi yang
menunjukkan bahwa sumber yang digunakan tersebut telah dikutip juga pada
catatan kaki sebelumnya. Contoh, 4 Burhan Bugin, Penelitian
Kualitatif, (Jakarta: Prenada Putra Grafika, 2008), hlm. 23. 5 Ibid.
23. 5 Ibid. hlm. 29. Keterangan: referensi dari catatan kaki no. 5 adalah sam dengan no. 4, sedangkan
referensi no. 6 menunjukkan sumber yang sama tetapi halaman yang berbeda.
Op.Cit.(opera
citato), yaitu kutipan buku yang sama dengan kutipan sebelumnya yang tidak sama
nomor halamannya, akan tetapi telah diselingi oleh kutipan buku lain. Contoh:
Burhan Bugin, Op. Cit., hlm.: 123
Loc.Cit.(locere
citato), yaitu kutipan buku yang sama dengankutipan sebelumnya dan sama nomor
halamannya, akan tetapi telah diselingi oleh kutipan buku lain. Contoh: Burhan
Bugin, Loc. Cit.
2)
Sistem Penulisan Daftar Pustaka
Buku rujukan
yang digunakan dalam tesis/ disertasi, harus dinyatakan secara lengkap dengan
system author-date system, dengan ururan; nama pengarang, tahun
penerbitan, judul buku (iitalic), edisi, tempat publikasi/terbit, dan penerbit.
Contoh: Ahmed, A.S. (1993), Posmodernisme dan Islam (diterjemahakan oleh
M. Sirozi). Bandung: Mizan
Apabila pengarangnya sama tapi judul bukunya berbeda
cukup degan penulisannya dengan garis lurus ( _________, ). Jika referensi yang
digunakan memiliki banyak pengarang, cukup dicantumkan nama pengarang yang
pertama dan diikuti oleh et. al., Format penulisan referensi
harus konsisten dan disusun menurut urutan abjad nama pengarang, dan buat satu
spasi.
Selanjutnya ketentuan laian adalah: (1). Jika dua
pengarang, maka penulisan nama mereka dihubungkan dengan “dan”; (2). Jika
terdapat lebih dari dua pengarang, maka hanya nama pengarang pertama yang
dicantumkan diikuti dengan et.al.; (3). Ada tanda kurung pada penulisan
tahun; (4). Judul buku dan nama jurnal ditulis dengan format dan case italic;
(5). Nomor edisi ditulis dalam tanda kurung; (6). Nama tempat/kota publikasi
diikuti oleh penerbit dihubungkan dengan tanda titik dua; (7). Jika pada satu
referensi terdapat lebih dari dua baris, maka diketik dalam spasi tunggal,
sedangkan jarak antara satu referensi dengan referensi lainnya diketik dalam
spasi ganda; (8). Penulisan referensi dilakukan dengan meratakan margin kanan
kri serat nama pengarangnya seperti paragraph keluar.
Contoh Penulisan:
|
Ahmed, A.S. (1993), Posmodernisme
dan Islam (diterjemahkan oleh M. Sirozi). Bandung: Mizan
Akdon, Sahlan. (2007). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian. Bandung:
Dewa Ruchi.
Bugin, Burhan. (2008). Penelitian
Kualitatif, Jakarta: Prenada Putra Grafika.
_____________, (2008). Analisis
Data Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Fridah, Mugo W. (1997). Sampling
in Research. [Online]. Tersedia di http://www.social.net/tutorial/
[1 januri 2017]
F.
Bentuk-Bentuk Pertanyaan Dalam Ujian Tesis dan
Disertasi
Pengakuan hasil penelitian diterima atau tidak setelah
dilakukannya penanggungjawaban di depan para penguji. Para penguji (promotor)
biasa akan mengupas sedalam-dalamnya hasil tulisan dengan pandangan ilmiah. Selama
proses ujian peneliti harus mampu menjawab perytanyaan yang bertubi-tubi dan
sulit. Hala yang anomali pada tulisan akan menjadi celah ‘pembantain’ bagi penulis,
sehingga penguji bisa membataalkan hasil penelitiannya. Apalagi data tang
ditampilkan tidak akurat. Ada beberapa contoh pertanyaan yang diberikan kepada
peneliti saat prosesi ujian berlangsung. Hal ini berdasarkan akumulasi catatan
penulis saat beberapa kali mengikuti seminar proposal, ujian hasil dan ujian
terbuka. Contoh pertanyaanya sebagai berikut:
1)
Topik/ Masalah apa yang anda teliti?
2)
Mengapa masalah itu yang diteliti/ dipilih?
3)
Seberapa luas ruang lingkup masalah yang anda teliti?
4)
Apa relevansi bagi zaman sekarang dan yang akan datan?
5)
Meotde apa yang anda gunakan?
6)
Apakah topic anada sudah ada yang meneliti atau tidak?
7)
Apa beada tulisan anda dengan penelitian sebelumnya
yang dilakuakn oleh orang lain?
8)
Bagaimana kelengkapan sumber data; data frimer dan skunder?
9)
Bagaimana penulisan footsnots?
10) Apa saja isi Abstrak itu?
11) Apa Masalah Anda dengan penulisan ini?
12) Kenapa judul ini dipilih jelaskan?
13) Apa latar belakang penelitian ini?
14) Uraikan terminologi yang ada dijudul anda dan berapa
buku primer dan sekunder dari judul anda?
15) Dalam
penulisan ini pola fikir/ cara berfikir apa yang anda gunakan?
16) Coba indentifikasikan masalah pada renelitian anda?
17) Dalam penelitian, logika apa yang anda pakai sebagai
metode anda meneliti?
18) Apa itu kesimpulan?
19) Bagaimana cara anada membuat batasan masalah dan
rumusan masalah pada tulisan anda?
20) Apa temuan baru yang ada pada penelitian saudara?
21) dll
G.
Terminologi Lain Dalam Penelitian
1.
Abstrak : sebuah elelmen
yang harus ada dalam semua jenis tulisan akademis (artikel ilmiah, jurnal, skripsi,
tesis dan disertasi). Selain harus mencantumkan informasi bibliografisnya (nama
penulis, judul, tahun, dan jumlah halaman), isi abstarak mengandung
elemen-elemen kunci yaitu: (1). Latar belakang, rangkuman informasi mengenai
pokok lahirnya masalah; (2). Tujuan penulisan; (3). Implikasi, mengmukakan
implikasi praktis dari hasil riset, (4). Metode, metode riset yang digunakan.
(5) Hasil, temuan-temuan yang dihasilkan dalam riset.; dan (6). Kesimpulan.
Untuk Artikel Jurnal, abstrak tidak boleh lebih dari 150 kata dan untuk
skripsi, tesis dan disertasi kisaran jumlah katanya antara 300-500 kata.
2.
Pendahuluan : pendahuluan berisi latar
belakang, sebagai pemulaan penulisan maka latar belakang diusahakan kalimat
awalnya menggigit. Latar belakang diawali pernyataan umum (data-data
umum), substansi permasalahan (akar permasalahan). Latar belakang harus mulai
dari lebar ke sempit sampai pada lahirnya judul.
3.
Arsip : tempat
menyimpan dokumen
4.
Bibliografi : daftar
informasi buku-buku (pengarang, penerbitan dll)
5.
Biografi : Riwayat hidup
seseorang atau tokoh
6.
Buku Referensi: buku yang digunakan untuk mencari informasi tentang
suatu masalah.
7.
Dokumen : rekaman tertulis
(tulis tangan/ cetak/terbitan) mengenai peristiwa atau laporan.
8.
Empiris : Pengalaman
indra manusia, pengetahuan dalam jangkauan pengalaman indrawi manusia
9.
Famplet : Lembaran
Informasi dengan huruf-huruf besar dan berwarna
10.
Hipotesis : Jawaban
sementara
11.
Inferensi : penarikan
kesimpulan secara logis dan empiris
12.
Katalog : daftar item
informasi tertentu (buku diperpustakaan) dan buku/ bahan untuk dijual
13.
Kliping : lembaran
guntingan/temple yang diambil dari bahan semisal Koran. Contoh kliping Koran dst
14.
Kredibilitas : dapat dipercaya
15.
Literature :
bahan bacaan
yang digunakan dalam berbagai aktivitas baik secara intelektual maupun rekreasi
16.
Manuskrip : Naskah yang
tidak/ belum diterbitkan, termasuk naskah-naskah kuno.
17.
Outline : uraian garis
besar kerangka struktur penulisan
18.
Sintesis : kelanjutan
dari proses analisis dalam upaya rekonstruksi teks dan konteks dalam wacana
keseluruhan.
19.
Validitas : kesahihan
20.
Verifikasi : Pembuktian
21.
Akurat : teliti; saksama; cermat; tepat benar:
22.
Hermeneutik : dari kata Yunani hermeneus, artinya
penerjemahan atau penafsiaran, suatu bentuk untuk metode untuk mencari
penjelasan arti atau makna teks (nash) dalam rangka memahami jalan
pikiran pengarang atau sesuatu yang disebut dalm teks.
23.
Heuristik : teori
yang dipergunakan sebagai alat untuk menemukan sumber yang berkenaan
dengan gejala atau fakta tertentu dalam penelitian sejarah.
24.
Tatib Tulisan : Teoritis (sam’a),
Perkatis (bashar) dan Analisis (af’idah).
25.
Indentifikasi : Inventaisir
H.
Kesimpulan
Mahasiswa
dalam setiap aktivitas atau kegitan akademik laiannya, efektifitas dan efesiensi
penelitian banyak ditentukan oleh penguasaan mahasiswa terhadap metode penelitian
sebagai alat untuk membuka gerbong penelitian. Karena didalamnya mahasiswa bisa melakukan perencanaan, penelitian dan
evaluasi. Sehingga dengan begitu karya ilmiah yang dihasilan akan dapat
memberikan kontribusi pemikiran yang berkualitas disampaing sebagai penentu
kelulusan. Oleh sebab itu, setidaknya 51 istilah penelitian yang diuraikan
ditas mampu mambantu mahasiswa menacapai harapan tersebut.
I.
Daftar Pustaka
Alwasilah, A. Chaedar,
(2009), Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian
Kualitatif, Bandung: Pustaka Jaya.
A. Rohmana , Jajang (2013), Ekspresi Lokalitas Tafsir Al-Qur’an di Tanah Sunda:
Berbagai Kecenderungan dan Tantangan “ dalam Muchlis M. Hanaf (Ed.), Al-Qur’an di Era
Global : Antara Teks dan Realitas, Jakarta: Lajnah Pentashih Al-Qur’an.
Ary, Donal (1982), Pengantar Penelitian dalam
Kependidikan, Surabaya : Usaha Nasional.
Assegaf, Abd. Rachmad (2007),
Desain Riset Sosial-Keagamaan: Pendekatan Integratif-Interkonektif ,
Yogyakarta: Gama Media.
Azwar , Saifuddin,
(2010), Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi
(1990), Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
_______________
(2002), Metodelogi Penelitian,
Yogyakarta: Bina Aksara
_______________
(2006), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, cet. 13.
Bakker , Anton dan Zubair ,
Achmad Charris (1990), Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Bungin, Burhan (2003), Analisis
Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filisofis dan Metodologis Kearah
Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
______________ (2007), Penelitian
Kualitatif, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
______________(2009), Penelitian
Kualitatif, Jakarta: Prenada Putra Grafika.
Bungin, Burhan (2010), Analisis
Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Darmadi, Hamid (2011), Metode
Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Departemen Pendidikan
Nasional (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
___________________________
(2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, cet. 1, edisi 4.
Emzir (2012), Metode Penelitian Pendidikan:
Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, cet. 6
.
_____(2010), Metodologi
Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Faisal, Sanafiah (1990), Penelitian Kualitatif:
Dasar dan Aplikasi, Malang: YA3 Malang.
Fraenkel, J.R dan Wellen, N.E (2008). How to
Design and Evaluate research in Education, New York: McGraw-Hill.
Funk & Wagnalls (1984)
Standard Desk Dictionary Vol. 1, USA: Harper & Row, Publishers. Inc.
Guba, E. G. dan Lincoln, Y.
S. (1984), Naturalistic Inquiry, London: Sage Publication, Beverly
Hills.
G. Esterberg, Kristin
(2002) Qualitative Methods for the Social Research, New York: McGrawhill
Hasan, Iqbal (2005), Pokok-Pokok Materi Statistika 1 ( Statistik
Deskriptif), Jakarta: PT. Bumi Aksara, edisi 2.
Harahap, Syahrin (2011), Metodologi Studi Tokoh Pemikiran
Islam, Jakarta: Prenada Media Group.
Iqbal, Abu Muhammad (2013),
Konsep Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, Madiun: Jaya Star Nine.
Iskandar (2010), Metodologi
Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif), Jakarta:
Gaung Persada Press.
Kusumah, Wijaya dan
Dwitagama, Dedi (2011), Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT
Indeks.
Komariah , Aan (2008), Penelitian
sebagai Metode Ilmu, Bandung: SPS UPI.
Komaruddin dan Yooke
Tjuparmah S. Komaruddin (2007), Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. 4.
Mahdini dkk (2012), Buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi
Program Pasca Sarjana UIN SUSKA Riau, Pekanbaru: Program Pascasarjana UIN SUSKA Riau.
Mantra, Ida Bagoes (2004), Filsafat
Penelitian dan Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
McMilan, J dan Schumacher, S
(2003) Research in Education, New York: Longman.
Moleong, Lexy J. (2013), Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
M. Echols , John dan
Shadily, Hassan (2003), Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
M. Given, Lisa (2008), Qualitative
Research Methods, London: A Sage Reference Publication.
Nasution , S. (2012), Metode
Research, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. 13.
Nasution, S dan Thomas, M.
(2011), Buku Penuntun membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. 15.
Nazir, M (2005) Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prastowo, Andi (2011), Metode
Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Punaji (2010), Metodologi
Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Kencana Pranada Media.
Purwanto, Erwan Agus, et.
al (2007), Metode Penelitian Kuantitatif : Untuk Administrasi Publik dan
Masalah-masalah Sosial, Yogyakarta : Gava Media.
Ramayulis dan Nizar, Samsul
(2006), Filsafat Pendidikan Islam Jakarta: Kalam Mulia.
Rianse, Usman dan Abdi
(2009), Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi : Teori dan Aplikasi.
Bandung : CV Alfabeta.
Riduwan
(2013), Skala Pengukuran Variavel-variabel Penelitian, Bandung: CV.
Alfabeta.
Satori, Djam’an dan
Komariah, Aan (2009), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV.
Alfabeta.
Setyosari, Punaji (2012), Metode Penelitian
Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta
: Kencana, cet. 2.
Silalahi,U. (2006), Metode Penelitian Sosial, Bandung:
Unpar Press.
Sugiyono (1999), Statistik
Nonparametris Untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta.
_______ (2003), Metode Penelitian Bisnis, Bandung:
Pusat Bahasa Depdiknas.
_______ (2007), Metode Penelitian Administrasi, Bandung
: CV. Alfabeta.
_______ (2008), Manajemen Metode
Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta.
_______ (2011), Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, Jakarta: CV. Alfhabeta.
_______ (2014), Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
Bandung: CV. Alfabeta, cet. 19.
_______ (2015), Metode Penelitian Manejemen, Bandung: CV.
Alfabeta, cet. 4
_______ (2016), Metode Penelitian &
Pengembangan, Bandung: CV. Alfabeta.
Sujadi (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan,
Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT
Bumi Aksara.
_______(2012), Metode
Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
cet. 11.
_______(2016), Metodelogi
Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: PT Bumi Aksara,
cet. 15.
Sukmadinata, Nana Syaodih
(2011), Metode Penelitian Pendidikan,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, Sumadi (2014), Metodologi
Penelitian, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, cet. 25.
Suyanto, Bagong (Ed.)
(2008), Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.
Timothy , Brilliant and
Fadaly, Hasan (2000), Kamus Lengkap Inggris-Indonesia and Indonesia –
Inggris, Jakarta: Grafika Mulia.
Usman, Husaini dan Purnomo (2008), Metodologi
Penelitian Sosial, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wibisono, Dermawan (2013), Panduan
Menyusun Skripsi, Tesis, dan Desertasi, Yogyakarta: CV. Andi.
Wicaksono, Dirgantara
(2006), Artikel: Analisis Sosial Terapan dalam Mata Kuliah ISBD.
Yusuf, Muri (2014), Metode Penelitian: Kuantitatif,
Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Prenadamedia Group, cet. 1.
Indotesis.com, Pengertian
Latar Belakang Masalah [Online], Tersedia di, http://www.indotesis.com/pengertian-latar-belakang-masalah/#sthash.c32ACtY8.dpbs,
[Akses], 6 November 2016
Informasiahli.com, Pengertian
Asumsi dalam Penelitian, [Online], Tersedia di, http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-asumsi-dalam-penelitian.html, [Akses], 10 November 2016
Metode Penelitian Kepustakaan [Online],Tersedia di, http://books.google.co.id/books/about/Metode_penelitian_kepustakaan.html?id=iIV8zwHnGo0C&redir_esc=y [Akses], 13 November 2016
[1]Lalu Muhammad Nurul Wathoni, mahasiswa program Doktor
Universitas Islama Negeri Sulan Syarif Kasim Riau, NIM; 31694104589, Program
studi Pendidikan Agama Islam.
[2] Kasubdit
Diktis Kemenag RI. Saat menjadi Narasumber Acara Workshop Kebijakan Kementrian
Agama RI dalam meningkatkan Kualitas PTAI di Era Persaingan Global.
Diselenggarakan oleh PPs UIN Suska Riau, Selasa 27 September 2016 Jam 13.00
[3]
Penyampaian Dr. Sri Murhayati, Dr. Erman Gani dan Dr. Zamsiswaya, Catatan
penulis sebagai mahasiswa didalam kelas S3 PAI
saat mengikuti mata kuliah Penelitian Pengembangan, Pendidikan Dalam
Al-Qur’an dan Inovasi dan Pembelajaran Kurikulum PAI, UIN Suska Riau. Bulan
November 2016
[4] Kasubdit
Diktis Kemenag RI. Loc. cit.
[5]
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D (Bandung: CV. Alfabeta, 2014), cet. 19, hlm. 52
[6]
Mahdini, dkk.,Op.cit., hlm. 6
[7] Nyoman
Dantes, Metode Penelitian, (Yogyakarta: CV. Andi Ofset, 2012), hlm. 161
[8]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), cet. 13, hlm. 39
[9] Nyoman
Dantes, loc. cit.
[10]Mahdini
dkk, Op. cit., hlm. 7
[11]Ibid.,
[12] Mahdini,
Op. cit., 8
[13]
Nyoman Dantes, Metode Penelitian, (Yogyakarta: CV. Andi Ofset, 2012),
hlm. 162
[14]
Sugiyono, Manajemen Metode Penelitian
Bisnis,(Bandung: CV. Alfabeta, 2008), hlm. 2
[15]Sugiyono,
Op. cit., hlm. 60
[16]
Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistika
1 ( Statistik Deskriptif), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), edisi 2,
hlm. 227
[17]Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitaif, Kualitatif dan R&D, Op. cit., hlm. 60
[18]
Iqbal Hasan,Op. cit.,33
[19]Ibid.,hal.
123
[20]
Brilliant Timothy and Hasan Fadaly, Kamus Lengkap Inggeris-Indonesia and
Indonesia – Inggeris, (Jakarta: Grafika Mulia, 2000), hlm. 15
[21]Funk
& Wagnalls Standard Desk Dictionary Vol. 1, (USA: Harper & Row,
Publishers. Inc., 1984), hlm. 39
[22]
Lihat, Sugiyono, Statistik Nonparametris Untuk Penelitian, (Bandung: CV.
Alfabeta, 1999), hlm. 17
[23]
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010), cet. 1, hlm. 12
[24]
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2016), cet. 15, hlm. 13
[25]
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Op. cit.,hlm. 14
[26]
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Op. cit., hlm. 54
[27]
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Loc. cit.,
[28]
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hlm. 223
[29]
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Op.
cit., hlm. 16
[30]
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,
(Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas, 2003), hlm. 11
[31]Fraenkel,
J.R dan Wellen, N.E., How to Design and Evaluate research in Education.(New
York: McGraw-Hill. 2008), hlm. 328
[32]Emzir,
Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 38.
[33]
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Jakarta : CV. Alfhabeta, 2011) hlm. 107
[34]
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Loc. cit.,
[35]Ibid.,hlm. 17
[36]
Suharsimi Arikunto, Metodelogi penelitian, (Yogyakarta: Bina Aksara 2002), hlm. 136
[37]Ibid., hlm. 25
[38]
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. 8, hlm. 117
[39]
Sugiyono, Loc. cit., hlm. 118
[40]
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta : Kencana, 2012), cet. ke2, hlm. 190
[41]
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2007), hlm. 76
[42]
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm. 132
[43] Ibid..
[44]Suharsimi
Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 116
[45]Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), hlm. 1095
[46]John
M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 565
[47]Saifuddin
Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 34
[48]Sugiyono,
Metode Penelitian Administrasi, (Bandung : CV. Alfabeta, 2007), hlm. 49
[49]Ibid.,
[50]Ibid.,hlm.
194
[51]Ibid.,
[52] Usman Rianse dan Abdi, Metodologi Penelitian Sosial dan
Ekonomi : Teori dan Aplikasi. (Bandung : CV Alfabeta, 2009), hlm. 295
[53]Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif.
(Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2010), hlm. 28
[54]
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Jakarta : CV. Alfhabeta, 2011) hlm.183
[55]Erwan Agus Purwanto dkk, Metode Penelitian Kuantitatif :
Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial, (Yogyakarta : Gava
Media2007), hlm. 105
[56]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2006), cet. 13, hlm. 168
[57]
Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:PT Bumi Aksara,
tahun, 2003), hlm.46
[58] M. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2005) dan S. Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada, 2000), hlm. 154
[59]
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Op. cit., hlm. 100
[60]
Muhtar Syafa’at, Penelitian Tokoh, [Online].Tersedia di, http://pengembara9ilmu.
blogspot. Com / 2012/09/penelitian-tokoh.html, [Akses], 11 November 2016.
[61] Ibid.,
[62]Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif
Analisis Data,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), 26.
[63] Zidev.net, Tekhnis dan Contoh Penulisan Riwayat Hidup
[Online],Tersedia di, http//zidev.net/teknis-dan-conto-penulisan-riwayat-hidup/[Akses],12 November 2016
[64]
Syahrin Harahap, Metodologi Studi Tokoh Pemikiran Islam (Jakarta:
Prenada Media Group, 2011), hlm. 15
[65]Ibid.,hlm.
28-29.
[66] Metode
Penelitian Kepustakaan [Online],Tersedia di, http://books.google.co.id/books/about/Metode_penelitian_kepustakaan.html?id=iIV8zwHnGo0C&redir_esc=y
[Akses], 13 November 2016
[67]Anton
Bakker dan Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat,
(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1990), hlm. 47
[68]Ibid.,
46
[69]
Syahrin Harahap, Op.cit.,hlm. 7
[70] Ibid.,
[71]
Furchan, StudiTokoh, hlm. 27-28
[72]Ibid.,28-29.
[73]
Aan Komariah, Penelitian sebagai Metode Ilmu, (Bandung: SPS UPI, 2008),
hlm. 37
[74]
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filisofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2003), hlm. 109-110.
[76]A.
Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan
Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pustaka Jaya), hlm. 17.
Wynn Resorts Launches $2B Casino in Connecticut
BalasHapusWynn 광주 출장마사지 Resorts 춘천 출장샵 International's proposed 밀양 출장샵 $2.7 billion casino 속초 출장샵 in Connecticut will be in 전라남도 출장마사지 its first legal sports wager outside the state of Connecticut