Konsep Peradaban Islam dan Barat Modern
Setiap
pandangan hidup meliputi tiga konsep utama, yaitu konsep alam, konsep manusia,
dan konsep ilmu. Ada tiga masalah pokok yang perlu dijawab dengan memuaskan.
Apakah hakikat alam? Siapakah manusia? Bagaimanakah manusia boleh mengetahui?
Setiap masalah dan jawaban yang akan diberi kepadanya banyak menentukan atau
mempengaruhi bentuk, corak, dan ciri-ciri ilmu sains yang hendak dimajukan oleh
sesuatu masyarakat atau peradaban.
Bagi
pandangan hidup yang bersifat dan bercorak keagamaan, ketiga konsep tersebut
didasari oleh satu konsep lain yang lebih asasi dan fundamental sifatnya, yaitu
konsep ketuhanan. Bagi pandangan hidup yang mengenyampingkan agama, tempat dan
peranan konsep ketuhanan diambil alih oleh ideologi ciptaan manusia. Dari segi
teori dan praktiknya, konsep ketuhanan banyak mempengaruhi konsep alam, konsep
manusia dan konsep ilmu. Oleh karena konsep ketuhanan dalam Islam tidak sama
dengan konsep ketuhanan dalam peradaban Barat, sebagai akibatnya, kedua
peradaban tamadun juga berbeda dalam memahami konsep alam, konsep manusia dan
konsep ilmu.
Konsep Barat
Di Barat, sumber utama konsep ketuhanannya ialah agama Kristen. Tetapi teologi Kristian sudah banyak mengalami perubahan zaman karena hendak disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman. Ini berbeda dengan teologi Islam yang boleh dikatakan tidak berubah-ubah. Konsep ketuhanan dalam Islam tidak banyak berubah karena ia didasarkan semata-mata kepada ajaran-ajaran al-Quran yang juga tidak berubah-ubah.
Di Barat, sumber utama konsep ketuhanannya ialah agama Kristen. Tetapi teologi Kristian sudah banyak mengalami perubahan zaman karena hendak disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman. Ini berbeda dengan teologi Islam yang boleh dikatakan tidak berubah-ubah. Konsep ketuhanan dalam Islam tidak banyak berubah karena ia didasarkan semata-mata kepada ajaran-ajaran al-Quran yang juga tidak berubah-ubah.
Ketika agama
Kristen berpengaruh dalam peradaban Barat, konsep alam yang dominan dalam
peradaban tersebut telah dirumuskan daripada ajaran-ajaran pokok dalam agama
itu. Demikian juga apa yang terjadi pada konsep manusia dan konsep ilmu.
Apabila pengaruh agama Kristen di Eropa terus menerus merosot sejak abad
ketujuh belas masehi, maka konsep alamnya, konsep manusianya, dan konsep
ilmunya juga kehilangan pengaruh. Perspektif-perspektif tradisional Kristen
telah dikritik hebat oleh pelbagai aliran pemikiran sekular moden, termasuklah
humanisme, rasionalisme, deisme, evolusionisme dan empirisisme. Dengan konsep
ketuhanan menurut perspektif Kristen menjadi tertolak dan terpinggir, para ilmuwan
Barat terpaksa memikirkan perumusan baru konsep tiga serangkai yang telah kita
perkatakan tadi. Perumusan ini diperlukan bagi tujuan membina teras pengajian
sains modern.
Proses
perumusan teras pengajian sains modern tidak pernah berakhir. Sains modern kini
sudah berusia sekitar 400 tahun. Usaha mencari dasar dan pijakan bagi pengajian
sains ini tidak pernah terhenti di sepanjang waktu tersebut. Walaupun sains
modern telah berkembang dengan pesatnya, namun dasar dan pijakannya masih
dicari-cari hingga sekarang. Barat modern masih belum bertemu dengan prinisip
ilmu yang boleh diangkat menjadi dasar dan teras yang bersifat lebih menyeluruh
dan lebih kekal. Yang setara dengan prinsip kesatuan ilmu dalam Islam tidak
terdapat dalam peradaban Barat modern. Para ilmuwan Barat sedang mencoba untuk
menonjolkan teori evolusi sebagai dasar dan teras pengajian sains. Tetapi nasib
teori ini masih belum terjamin. Walau pun teori ini sudah berusia lebih 100
tahun dan kelihatan kedudukannya semakin kukuh, namun dalam konteks sejarah
kelangsungan ide yang besar-besar, teori evolusi masih lagi dianggap baru dan
bersifat sementara.
Konsep Islam
Dalam konteks peradaban Islam pula, kita dapati bahwa bukan saja konsep ketuhanannya yang tidak mengalami perubahan besar tetapi juga tiga konsep lainnya. Konsep kemajuan dan pembangunan dalam Islam telah didasarkan pada tempat konsep pokok ini. Meskipun pada dasarnya keempat-empat konsep ini tidak berubah, tetapi teras pengajian sains Islam yang terbentuk daripada unsur-unsur yang terkandung di dalam empat konsep ini telah berjaya mencetuskan kemajuan sains dan teknologi yang terdepan di dunia selama lebih kurang lapan abad, yaitu dari abad ke-9 Masehi hingga ke abad enam belas Masehi. Kemerosotan umat Islam pada abad-abad berikutnya bukan berpuncak daripada konsep ketuhanan dan konsep tiga konsep lain yang tidak diizinkan berubah itu. Puncak utamanya ialah apabila empat konsep ini tidak lagi ditanggapi dan dipahami dengan betul dan sekomprehensif seperti di zaman keagungan ilmu-ilmu Islam.
Dalam konteks peradaban Islam pula, kita dapati bahwa bukan saja konsep ketuhanannya yang tidak mengalami perubahan besar tetapi juga tiga konsep lainnya. Konsep kemajuan dan pembangunan dalam Islam telah didasarkan pada tempat konsep pokok ini. Meskipun pada dasarnya keempat-empat konsep ini tidak berubah, tetapi teras pengajian sains Islam yang terbentuk daripada unsur-unsur yang terkandung di dalam empat konsep ini telah berjaya mencetuskan kemajuan sains dan teknologi yang terdepan di dunia selama lebih kurang lapan abad, yaitu dari abad ke-9 Masehi hingga ke abad enam belas Masehi. Kemerosotan umat Islam pada abad-abad berikutnya bukan berpuncak daripada konsep ketuhanan dan konsep tiga konsep lain yang tidak diizinkan berubah itu. Puncak utamanya ialah apabila empat konsep ini tidak lagi ditanggapi dan dipahami dengan betul dan sekomprehensif seperti di zaman keagungan ilmu-ilmu Islam.
Intisari
konsep ketuhanan dalam Islam ialah prinsip tauhid yang merujuk kepada keesaan
Allah dari segi dzat-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Ini menjadikan ilmu
tauhid, yakni ilmu keesaan Tuhan, sebagai ilmu tertinggi dan terpenting di
kalangan semua jenis dan cabang ilmu. Bukan itu saja, ilmu tauhid menjadi teras
ilmu, juga, sebagai dasar dan sumber segala ilmu yang lain. la merupakan ujung
pangkal segala ilmu, titik tolak segala ilmu dan tujuan akhir segala ilmu.
Di sini
boleh dijelaskan sebagai contoh bagaimana ilmu sains berakar pada ilmu tauhid,
khususnya ilmu keesaan perbuatan Allah. Ilmu sains berminat untuk mengkaji
kosmos dan bagian-bagiannya. Tetapi ilmu tauhid seperti yang diwahyukan di
dalam al-Quran sudah menyediakan kerangka spiritual dan metafisik bagi
pengajian alam semesta oleh karena ilmu keesaan perbuatan Allah menunjukkan
dengan jelas kepada kita hubungan antara Tuhan dan alam serta skop atau ruang
lingkup perbuatan dan peranan Allah dalam alam semesta. Ini bermakna bahwa dalam
Islam ilmu kosmologi (pengajian alam semesta) berakar dari ilmu tauhid.
0 komentar:
Posting Komentar