Bagi orang yang berakal, hidup di dunia ini tak bisa semaunya.
Segala sesuatu ada aturan dan rambu-rambunya termasuk dalam ranah
kehidupan beragama. Seseorang tak bisa memilih sembarang agama. Hanyalah
Islam satu-satunya agama yang sempurna dan diridhai oleh Allah
Subhanahu wata’ala, Rabb alam semesta. Allah Subhanahu wata’ala
berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran: 19)
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kalian agama kalian,
telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
sebagai agama bagi kalian.” (al-Maidah: 3)
Manakala seseorang mencari agama selain Islam, maka tidak diterima
amalannya di sisi Allah Subhanahu wata’ala, dan di akhirat kelak,
termasuk orang-orang yang merugi. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali Imran: 85)
Bisa jadi, ada orang non muslim ada yang mendebat hal ini, adakah
monopoli dalam kehidupan beragama?! Jawabannya adalah firman Allah
Subhanahu wata’ala,
فَإِنْ حَاجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ
اتَّبَعَنِ ۗ وَقُل لِّلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْأُمِّيِّينَ
أَأَسْلَمْتُمْ ۚ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوا ۖ وَّإِن تَوَلَّوْا
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
“Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam),
maka katakanlah, ‘Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian
pula) orangorang yang mengikutiku’. Dan katakanlah kepada orang-orang
yang telah diberi al-Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan kepada orang-orang
yang ummi (orang musyrik Arab yang tidak tahu tulis baca), ‘Apakah kamu
(mau) masuk Islam?’ Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah
mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling maka kewajiban kamu
hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya.” (Ali Imran: 20)
Tak mengherankan apabila Allah Subhanahu wata’ala berwasiat kepada
para hamba-Nya agar istiqamah di atas agama Islam sampai titik darah
penghabisan.
Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa dan janganlah sekali-kali meninggal dunia kecuali
dalam keadaan memeluk agama Islam.” (Ali Imran: 102)
Mahasuci Allah yang telah memilihkan agama Islam sebagai agama yang
terbaik bagi para hamba-Nya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ
“Dan Rabb-mu menciptakan segala apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka.” (al-Qashash: 68)
Dengan demikian, identitas muslim adalah sebuah kehormatan. Sungguh
bahagia orang yang mendapatkan hidayah Islam dalam hidupnya. Kenikmatan
sepanjang masa yang tidak dapat dirasakan oleh semua orang. Sungguh
berbeda kondisi orang yang mendapatkan hidayah Islam dengan yang tidak
mendapatkannya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ
مِّن رَّبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ
أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
“Apakah orang-orang yang Allah lapangkan dadanya untuk
(menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabbnya (sama dengan
orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka
yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah, mereka itu dalam
kesesatan yang nyata.” (az-Zumar: 22).
Wallahu a'lam bishawab
0 komentar:
Posting Komentar