KUMPULAN
HADIS-HADIS TARBAWI
BAB I
MANUSIA DAN POTENSI PENDIDIKANNYA
عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ
يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَنِهِ اَوْ يُمَجِّسَنِهِ (رَوَاهُ الْبُخَارِى وَمُسْلِمْ
)
Dari Abu Hurairah
R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Setiap anak dilahirkan dalam
keadaan suci, ayah dan ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : اَدِّبُوْا
اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ : حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ
وَ قِرَأَةُ الْقُرْأَنِ فَإِنَّ حَمْلَةَ الْقُرْأَنُ فِيْ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ
لَا ظِلٌّ ظِلَّهُ مَعَ اَنْبِيَائِهِ وَاَصْفِيَائِهِ (رَوَاهُ الدَّيْلَمِ )
Dari Ali R.A ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara
yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena
sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah
lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para
Nabi dan kekasihnya” (H.R Ad-Dailami)
BAB II
LEGALITAS PENYELENGGARAAN DAN TUJUAN
PENDIDIKAN
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم:كُنْ عَالِمًا اَوْ
مُتَعَلِّمًا اَوْ مُسْتَمِعًا اَوْ مُحِبًا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتُهْلِكَ (رَوَاهُ الْبَيْهَقِ )
Telah bersabda Rasulullah
SAW :”Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang yang belajar, atau
orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau
menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka (H.R Baehaqi)
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الْأَخِرَةَ
فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمِا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ (رَوَاهُ الْبُخَارِى وَمُسْلِمٌ )
“Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka
dengan ilmu. Barangsipa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan
ilmu. Barangsiapa yang menghendaki
keduanya maka dengan ilmu” (HR. Bukhori dan Muslim)
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : الْعَالِمُ يَنْتَفِعُ بِعِلْمِهِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ عَابِدٍ (رَوَاهُ الدَّيْلَمِ )
Dari Ali R.A ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan
ilmu tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang
beribadah atau ahli ibadah. (H.R Ad-Dailami)
عَنْ اِبْنُ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ وَ
اِنَّمَا الْعِلْمُ بِاالتَّعَلُّمِ ...... (رَوَاهُ
الْبُخَارِىْ)
Dari Ibnu Abbas
R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang dikehendaki Allah
menjadi baik, maka dia akan difahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu
itu dengan belajar” (HR. Bukhori)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَا يَتْبَغِ
لِلْجَاهِلِ اَنْ يَسْكُنَ عَلَى جَهْلِهِ وَلَا لِلْعَالِمِ اَنْ يَسْكُنَ عَلَى
عِلْمِهِ (رَوَاُه الطَّبْرَانِىُّ)
Rasulullah SAW
bersabda : “Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu mendiamkan kebodohannya dan
tidak pantas pula orang yang berilmu mendiamkan ilmunya” (H.R Ath-Thabrani)
عَنْ عَبْدِاللهِ ابْنِ عُمَرَو بْنُ الْعَاصِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ لَا يَقْبِضُ الْعَالِمُ إِنْتِزَاعًا يَنْزِعُهُ مِنَ
النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعُلَمَاءُ حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرَكْ عَالِمًا
إِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْسًا جَهْلًا فَسْئَلُوْا فَافْتُوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ
فَضَلُّوْا وَ اَضَلُّوْا (اَخْرَجَهُ الْبُخَارِىْ)
Dari Abdullah
bin Amr bin Ash berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak
mengambil ilmu dengan mencabutnya dari manusia tetapi Allah mengambil ilmu
dengan cara mengambil para ulama, sehingga jika Dia tidak meninggalkan seorang
alim, maka orang-orang menjadikan pemimpin mereka orang-orang yang bodoh, lalu
mereka ditanya maka mereka menjawab tanpa dengan ilmu, jadilah mereka sesat dan
menyesatkan. (HR. Bukhori (
تَعَلَّمُوْا مِنَ الْعِلْمِ مَا شِئْتُمْ فَوَاللهِ لَا تُؤْتِ جَزَاءً
بِجَمْعِ الْعِلْمِ حَتَّى تَعَمَّلُوْا (رَوَاهُ اَبُوْ الْحَسَنْ)
“Belajarlah kalian semua atas ilmu yang kalian
inginkan, maka demi Allah tidak akan diberikan pahala kalian sebab mengumpulkan
ilmu sehingga kamu mengamalkannya. (HR. Abu Hasan)
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : اُطْلُبُ الْعِلُمَ وَلَوْ بِاالصِّيْنِ فَاِنَّ طَلَبَ الْعِلْمَ
فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ اِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ
اَجْنِحَتِهَا لِطَالِبٍ رِضَاعًا بِمَا يَطْلُبُ ( رَوَاهُ اِبْنِ عَبْدِ الْبَرِّ )
Dari Ibnu Abbas
R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Carilah ilmu sekalipun di negeri
Cina, karena sesungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi seorang muslim laki-laki
dan perempuan. Dan sesungguhnya para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang
yang menuntut ilmu karena ridho terhadap amal perbuatannya. (H.R Ibnu Abdul
Barr)
وَعَنْ اَبِيْ دَرْدَاءَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَبْتَغِيْ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ
اللهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ اِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ اَجْنِحَتَهَا
لِطَالِبٍ رِضَاعًا بِمَا صَنَعَ وَاَنَّ الْعَالِمُ لِيَسْتَغْفِرْ لَهُ مَنْ
فِيْ السَمَاوَتِ وَمَنْ فِيْ الْعَرْضِ حَتَّى الحَيْتَانِ فِيْ الْمَاءِ , وَ
فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعِبَادِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ
الْكَوَاكِبِ , وَ اَنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ لَمْ يَرِثُوْا
دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا , إِنَّمَا وَرِثُوْالْعِلْمَ , فَمَنْ أَخَذَهُ
أَخَذَ بِحَظٍ وَ اَفِرٍ (رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ وَ الْتِّرْمِذِيْ)
Dari Abu Darda’
R.A, beliau berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa
yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah memudahkan baginya jalan
menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya bagi penuntut
ilmu yang ridho terhadap apa yang ia kerjakan, dan sesungguhnya orang yang alim
dimintakan ampunan oleh orang-orang yang ada di langit dan orang-orang yang ada
di bumi hingga ikan-ikan yang ada di air, dan keutamaan yang alim atas orang
yang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang, dan sesungguhnya
ulama’ adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan
dinar dan tidak mewariskan dirham, melainkan mewariskan ilmu, maka barang siapa
yang mengabilnya maka hendaklah ia mengambil dengan bagian yang sempurna. (H.R
Abu Daud dan Tirmidzi)
عَنْ عَبْدِاللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : بَلِّغُوْا عَنِّى وَلَوْ اَيَةً وَحَدِّثُوْاعَنْ بَنِيْ
إِسْرَائِيْلَ وَلَا خَرَجَ : وَمَنْ كَذَّبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا
فَلْيَتَبَوَّاءْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ(رَوَاهُ الْبُخَارِى)
Dari Abdullah
bin Umar R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sampaikanlah dariku
walaupun satu ayat, dan ceritakanlah apa yang datang dari bani Israil dan tidak
ada dosa, dan barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah ia
menyiapkan tempat duduknya di dalam neraka”. (HR. Bukhori)
BAB III
KURIKULUM PENDIDIKAN
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : اَدِّبُوْا
اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ : حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ
وَ قِرَأَةُ الْقُرْأَنِ فَإِنَّ حَمْلَةَ الْقُرْأَنُ فِيْ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ
لَا ظِلٌّ ظِلَّهُ مَعَ اَنْبِيَائِهِ وَاَصْفِيَائِهِ (رَوَاهُ الدَّيْلَمِ )
Dari Ali R.A ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara
yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena
sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah
lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para
Nabi dan kekasihnya” (H.R Ad-Dailami)
عَنْ عُمَرُوبْنُ شُعَيْبِ
عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : مُرُوْا اَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُم اَبْنَاءُ سِنِيْنَ وَاضْرِبُهُمْ
اَبْنَاءَ عَشَرَ وَ فَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِيْ الْمَضَاجِعِ ( رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدَ )
Dari Amr Bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata
: Raulullah SAW bersabda : “perintahkanlah anakmu untuk melakukan shalat, pada
saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka pada saat mereka berusia
sepuluh tahun jika mereka meninggalkan shalat dan pisahkanlah mereka dalam hal
tempat tidur.” (HR. Abu Dawud)
تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ مَا اِنْ تَمْسَكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوْا
اَبَدًا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ (رَوَاهُ حَاكِمْ )
“Telah aku tinggalkan kepada kalian semua dua perkara
yang jika kalian berpegang teguh padanya maka tidak akan tersesat
selama-lamanya yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Hakim)
BAB IV
TEORI PERENCANAAN PENDIDIKAN
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكَبَىْ فَقَالَ: كُنْ
فِى الدُّنْيَا كَاَنَّكَ غَرِيْبٌ اَوْ عَابِرٌ سَبِيْلٌ . كَانَ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما يَقُوْلُ إِذَا اَمْسَيْتَ فَلَا
تَنْتَظِرُ الصَّبَاحَ وَ إِذَا اَصْبَحَتْ فَلَا تَنْتَظِرُ الْمَسَاءَ وَخُذْ
مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرْضَكَ وَ مِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ (رَوَاهُ الْبُخَارِى)
Dari Ibnu Umar
R.A ia berkata, Rasulullah SAW telah memegang pundakku, lalu beliau bersabda:
“Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan perantau (orang asing) atau orang yang
sedang menempuh perjalanan. Ibnu Umar berkata: “Jika engakau diwaktu sore maka
jangan menunggu sampai waktu pagi dan sebaliknya, jika engkau diwaktu pagi maka
janganlah menunggu sampai diwaktu sore, dan gunakanlah sehatmu untuk sakitmu,
dan gunakanlah hidupmu untuk matimu” . (HR. Bukhori)
قَالَ أَمِيْرُ
الْمُؤْمِنِيْنَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ سَمِعْتُ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ
: إِنَّمَا الْاَعْمَالُ بِانِّيَاتِ إِنَّمَا لِكُلِّ لِإِمْرِءٍ مَا نَوَى. فَمَنْ
كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ وَ
رَسُوْلِهِ وِمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُّنْيَا يُسِيْبَهَا اَوْ اِمْرَأَةً يَنْكِحُهَا
فَهِجْرَتُهُ اِلَى مَا هَجَرَ اِلَيْهِ (رَوَاهُ الْبُخَارِى وَمُسْلِمْ
)
Amirul mukminin
Umar bin Khottob RA, berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:”
Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai
niatnya. Barang siapa yang berpijak hanya karena Allah dan Rasulnya, dan barang
siapa yang hijrahnya karena dunia dan yang diharapkan atau wanita yang ia
nikahi, Maka hijrahnya itu menuju apa yang ia inginkan. (HR. Bukhori dan
Muslim)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ
خَمْسٍ . شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ . وَصِحَتَكَ قَبْلَ سَقَهَكَ وَ غَنَمِكَ قَبْلَ
فَقْرُكَ وَ فَرَغَكَ قَبْلَ سَغَلُكَ وَ حَيَتُكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkalah
lima perkara sebelum datangnya lima perkara : masa mudamu sebelum datang masa
tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa tuamu, masa kayamu sebelum masa fakirmu,
masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum masa matimu.”
BAB V
METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN
عَنْ اِبْنُ
عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْعِلْمُ خَزَئِنُ
وَمَفَتِحُهَا اَلسُؤَّالُ أَلَا فَسْئَلُوْا فَإِنَّهُ يُؤَجَّرُ فِيْهِ
اَرْبَعَةٌ : اَلسَّائِلُ وَالْعَالِمُ وَالْمُسْتَمِعُ وَالْمُحِبُّ لَهُمْ ( رَوَاهُ اَبُوْا نُعَيْمِ )
Dari Ibnu Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Ilmu itu laksana lemari (yang tertutup rapat), dan sebagai anak kunci
pembukanya adalah pertanyaan. Oleh karena itu, bertanyalah kalian, karena
sesungguhnya dalam tanya jawab akan diberi pahala empat macam, yaitu penanya,
orang yang berilmu, pendengar dan orang yang mencintai mereka.” (Diriwayatkan
oleh Abu Mu’aim)
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ
السُّئَال (رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ وَ الْتِّرْمِذِيْ)
Dari Jabir R.A, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :“Sesungguhnya
obat kebodohan itu tak lain adalah bertanya.” (HR. Abu Daud)
حَدَثَنَا مَنْ
كَانَ يُقْرِئُنَا مِنْ اَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُمْ كَانُوْا يُقْتَرِئُوْنَ مِنْ رَسُوْلِ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ اَيَاتٍ
فَلَايَئْخُذُوْنَ فِيْ الْعَشْرِ الْأَخَرِى حَتَّى يَعْلَمُوْا مَا فِيْ هَذِهِ
مِنَ الْعِلْمِ وَالْعَمَلِ (رَوَاهُ اَحْمَدْ )
“Telah menceritakan kepada kami orang yang biasa
mengajari kami, yakni dari kalangan sahabat Nabi SAW, bercerita kepada kami
bahwa sesungguhnya mereka (para sahabat) pernah mempelajari sepuluh ayat
(Al-Qur’an) dari Rasulullah SAW. Mereka tidak mempelajari sepuluh ayat yang
lain sebelum mereka dapat mengetahui setiap ilmu yang terdapat dalam ayat-ayat
tersebut dan mengamalkannya.” (HR. Ahmad)
عَنْ عَبْدِاللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اُكْتُبْ فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ
بِيَدِهِ مَا يَخْرُجُ مِنْهُ إِلَّا حَقٌّ (رَوَاهُ اَحْمَدْ )
Dari Abdillah bin Umar
R.A. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Tulislah, demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, tidak keluar dari mulut ini kecuali kebenaran. (HR. Abu
Daud)
BAB VI
ETIKA PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
عَنْ أَنَسٍ اِبْنِ مَالِكٍ عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : يَسِّرُوْا وَلَا
تُعَسِّرُوْا وَبَشِّرُوْا وَلَا تَنَفَّرُوْا وَكَانَ يُحِبُّ الْتَخْفِيْفِ
وَالتَّيْسِرِ عَلَى النَّاسِ (رواه البخارى)
Dari Anas bin
Malik R.A. dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda : Permudahkanlah dan jangan
kamu persulit, dan bergembiralah dan jangan bercerai berai, dan beliau suka
pada yang ringan dan memudahkan manusia (H.R Bukhori)
عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : إِنَّمَا اَنَا لَكُمْ مِثْلُ الْوَالِدِهِ (رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ و
النَّسَاءِ وَابْنُ حِبَّانِ )
Dari Abu
Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : Sesungghnya aku bagimu
adalah seperti orang tua kepada anaknya. (HR. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu
Hibban)
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ يُعْطِيْ كُلَّ جُلُسَائِلِهِ
بِنَصِبِهِ لَا يَحْسَبُ جَلِيْسُهُ أَنَّ اَحَدًا أَكْرَمُ عَلَيْهِ مِنْهُ (رَوَاهُ التِّرْمِذِيْ)
Dari Ali R.A ia berkata : “Rasulullah
SAW selalu memberikan kepada setiap orang yang hadir dihadapan beliau, hak-hak
mereka (secara adil), sehingga diantara mereka tidak ada yang merasa paling
diistimewakan.” (H.R
Tirmidzi)
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ الْأَمْرِ كُلِّهِ
Sesungguhnya Allah
mencintai berlaku lemah lembut dalam segala sesuatu.
مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ عَلِمَهُ ثُمَّ كَتَمَهُ أُلْجِمَ يَوْمَ
الْقِياَمَةِ بِلِجَامٍ مِنَ النَّارِ (رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ وَ التِّرْمِذِيْ)
“Barang siapa ditanya tentang suatu ilmu yang ia
ketahui kemudian ia menyembunyikannya (tanpa menjawabnya), maka kelak ia
dikendalikan di hari kiamat dengan kendali yang terbuat dari api neraka.” (H.R
Abu Daud dan Tirmidzi)
عَنْ عُمَرُ ابْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : تَعَلَّمُ الْعِلْمَ وَتَعَلَّمُوْا لِلْعِلْمِ السَّكِيْنَةِ
وَالْوَقَارِ وَتَوَضَّئُوْا لِمَنْ تَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُ (رَوَاهُ اَبُوْ نُعَيْمِ )
Dari Umar Ibnul Khattab
R.A beliau berkata : Rasulullah
SAW bersabda : “Pelajarilah olehmu ilmu pengetahuan dan pelajarilah pengetahuan
itu dengan tenang dan sopan, rendah hatilah kami kepada orang yang belajar
kepadanya” (H.R Abu Nu’aim)
BAB VII
KONSEP REWARD AND PUNISHMENT
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُفُّ عَبْدَ اللهِ وَ عُبَيْدَ اللهِ وَ كَثِيْرًا مِنْ
بَنِيْ الْعَبَّاسِ ثُمَّ يَقُوْلُ مَنْ سَبَقَ اِلَيَّ فَلَهُ كَذَا وَ كَذَا قَالَ
فَيَسْتَبِقُوْنَ اِلَيْهِ فَيَقَعُوْنَ عَلَى ظَهْرِهِ وَ صَدْرِهِ فَيَقَبَّلُهُمْ
وَ يَلْزَمُهُمْ (رَوَاهُ اَحْمَدْ )
“Pada suatu ketika Nabi membariskan Abdullah, Ubaidillah,
dan anak-anak paman beliau, Al-Abbas. Kemudian, beliau berkata : “ Barang siapa
yang terlebih dahulu sampai kepadaku, dia akan mendapatkan ini dan itu.” Lalu
mereka berlomba-lomba untuk sampai kepada beliau. Kemudian mereka merebahkan
diri di atas punggung dan dada beliau. Kemudian, beliau menciumi dan memberi
penghargaan.” ( HR. Ahmad )
عَنْ عُمَرُوبْنُ شُعَيْبِ
عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : مُرُوْا اَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُم اَبْنَاءُ سِنِيْنَ وَاضْرِبُهُمْ
اَبْنَاءَ عَشَرَ وَ فَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِيْ الْمَضَاجِعِ ( رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدَ )
“Dari Amr Bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata
: Raulullah SAW bersabda : “perintahkanlah anakmu untuk melakukan shalat, pada
saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka pada saat mereka berusia
sepuluh tahun jika mereka meninggalkan shalat dan pisahkanlah mereka dalam hal
tempat tidur.” (HR. Abu Dawud)
عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ نَحْنُ نَتَنَزَّعُ فِيْ الْقَدْرِ فَغَضَبَ حَتَّى اَحْمَرَ
وَجْهُهُ حَتَّى كَأَنَّمَا فَقِئَ فِيْ وَجْنَتَيْهِ الرُّمَّانَ فَقَالَ أَبِهَذَا
أُمِرْتُمْ أَمْ بِهَذَا أُرْسِلَتْ إِلَيْكُمْ إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
حِيْنَ تَنَازَعُوْا فِيْ هَذَا الْأَمْرِ عَزَمْتَ عَلَيْكُمْ أَلَّا تَتَنَازَعُوْا
فِيْهِ (رَوَاهُ الْتِّرْمِذِيْ)
Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: “Suatu
hari Rasulullah SAW keluar menemui kami yang mana ketika itu kami berselisih
mengenai persoalan qadar, maka beliau marah sampai-sampai muka beliau memerah
seakan-akan buah delima dibelah dikedua pipi beliau, lalu beliau bersabda :
‘Apakah ini yang telah diperintahkan kepada kalian? Ataukah untuk urusan ini
aku diutus kepada kalian? Sesungghnya orang-orang sebelum kalian rusak lantaran
mereka berselisih dalam masalah ini. Aku mengharuskan kepada kalian untuk tidak
berselisih dalam masalah ini.
إِغْفِرْ فَاِنْ عَاقَبْتَ
فَعَاقِبْ بِقَدْرِ الذَّنْبِ وَاتَّقِ الْوَجْهَ
“Ampunilah,
jika engkau memukulnya maka pukullah sesuai dengan kesalahannya tetapi
hindarilah memukul muka”.
BAB VIII
ASPEK KEJIWAAN DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR
عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : الْمُئْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَ اَحَبُّ اِلَى اللهِ مِنَ
الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ فِيْ كُلِّ خَيْرٍ . اَحْرَصَ عَلَى مَا يَنْفَعَكَ
وَاَسْتَعِنْ بِا اللهِ وَلَا تَحْزَنْ وَإِنْ اَصَابَكَ شَيْئٌ وَلَا تَقُلْ :
لَوْ اَنِّى فَعَلْتُ كَذَا وَ كَذَا وَكُنْ قُلْ : قَدَّرَ اللهُ وَمَا شَاءَ
فَعَلَ فَاِنْ لَوْ تُفَتَّحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ (رَوَاهُ مُسْلِمْ)
Dari Abu
Hurairah R.A berkata : Rasululullah SAW bersabda : “ Seorang mukmin yang kuat
lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah, dalam
semua kebajikan. Perhatikanlah dengan senang atas apa yang memberikan manfaat
kepadamu, dan mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah kamu lemah atau
tidak berdaya, jika ada sesuatu yang menimpamu maka janganlah kamu mengatakan :
“Jika seandainya aku melakukan seperti ini maka akan seperti itu, tetapi ucapkanlah : “Allah sudah menentukan,
dan yang dikehendaki Allah jadilah maka
terjadi dilakukan. Maka sesungguhnya kalimat “seandainya” adalah kalimat
pembuka perbuatan setan” (H.R Muslim)
عَنْ اَبِىْ النُّعْمَانْ بِنْ بَشِيْرْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ
فِيْ تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَدِّهِمْ وَ تَعَافَتِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا
الشْتَكَى عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى (رَوَاهُ الْبُخَارِىْ)
Dari Nu’man
R.A, beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Ciri-ciri orang mukmin dalam
menyayangi, kecintaannya dan kasih sayangnya seperti anggota badan apabila
salah satu anggota badannya merasa sakit maka anggota badan yang lainnya merasa
gelisah dan cemas” (H.R Bukhori)
عَنْ ابْنِ مَسْعُودْ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : جُعِلَةِ الْقُلُوْبُ عَلَى حُبِّ مَنْ اَحْسَنَ اِلَيْهَا . وَبَغْضُ
مَنْ اَسَاءَ اِلَيْهَا (رَوَاهُ الْبَيْهَقِ )
Dari Ibni mas’ud R.A, beliau berkata : Rasulullah SAW
bersabda : “Hati manusia itu lebih telah diciptakan menurut fitrahnya, yaitu
mencintai orang yang berbuat baik dan membenci orang yang berbuat jelek
padanya. (H.R Al-Baihaqi)
عَنْ ابْنِ مَسْعُودْ قَالَ : إِنِّي أُخْبَرُبِمَكَانِكُمْ فَمَا يَمْنَعُنِيْ
أَنْ أَخْرُجَ اِلَيْكُمْ إِلَّا كَرَهِيَةٌ أَنْ أُمِلَّكُمْ إِنَّ رَسُوْلَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَخَوَّلَنَا بِالْمَوْعِظَةِ
فِيْ الْاَيَّامِ مُخَافَةً السَّامَةِ عَلَيْنَا (رَوَاهُ الْبُخَارِى وَمُسْلِمْ
)
“Aku telah diberitahu (oleh Yazid bin Mu’awiyah) bahwa
kalian telah menuggu. (Sebenarnya aku
telah mengetahui kedatangan kalian), tidak ada yang menghalangiku untuk menemui
kalian, kecuali karena aku khawatir kalian akan merasa bosan (belajar
kepadaku). Karena sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri selalu memilih waktu yang
tepat dari hari-hari yang ada untuk menyampaikan pelajaran, lantaran khawatir
kami akan merasa jenuh.” (HR. Bukhori dan Muslim)
BAB IX
KONSEP EVALUASI DALAM PENDIDIKAN
عَنْ عُمَرُ ابْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : حَاسِبُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا تَزَيَّنُوْا
لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخَفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى
مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِيْ الدُّنْيَا
Dari Umar Ibnul Khattab
R.A beliau berkata : Rasulullah
SAW bersabda : “Adakanlah perhitungan terhadap diri kalian sebelum kalian
diperhitungkan”.
BAB X
KONSEP AKUNTABILITAS PELAKSANAAN
PENDIDIKAN
عَنْ عَبْدِاللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٍ عَنْ رَاعِيَّتِهِ
فَالْأَمِيْرُ الَّذِيْ عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْهُمْ
وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى اَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْهُمْ
وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٍ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلِدِهَا وَهِيَ مَسْئُوْلٌ
عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْهُ أَلَا
فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَاعِيَّتِهِ (مُتَفَقٌ عَلَيْهِ)
Dari Abdillah bin Umar
R.A. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Setiap kamu adalah pemimpin dan
akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Kepala negara yang
memimpin manusia (masyarakat)nya, akan dimintai pertanggungjawaban terhadap
yang dipimpin. Suami itu pemimpin terhadap keluarganya dan dia akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap mereka . Istri adalah pemimpin atas rumah tangga,
suami dan anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang
dipimpinnya. Hamba sahaya adalah pemimpin atas harta tuannya dan dia akan
dimintai pertanggungjawaban terhadap harta tuannya itu. Ketahuilah, setiap kamu
itu pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya. (Muttafaqun ‘Alaih)
0 komentar:
Posting Komentar